"Ke, pengen buang air," kataku sambil melipat kedua kakiku untuk menahan agar tak terpencar sekarang.
Kake mengiyakan ucapanku lalu kami pun keluar untuk pergi ke toilet umum.
Setelah selesai aku dan kake berjalan beriringan untuk kembali ke Museum. Di perjalanan aku melihat seorang penjual yang menjual boneka. Kebetulan ada boneka karakter kesukaanku terpajang di sana.
Aku berlari dan mendekati dagangan itu tanpa mengatakan hal itu kepada kake. Karena kulihat kake sedang asyik bertelepon.
"Kak, mau beli itu gak?" Tanya kake sembari menunjuk salah satu stan makanan.
Tak mendengar sahutan dariku. Kake melihat sekitar dan tak menemukanku. Kake menghubungi yang lain tapi tak ada satupun yang bersamaku. Akhirnya keluargaku memutuskan untuk mencariku lewat posko.
"Diumumkan bagi yang melihat anak bernama Ashana Qiara dengan ciri-ciri memakai one set berwarna pink dusty, berambut panjang sekitar sepinggang, dengan tinggi sekitar 138 cm, jika ada yang menemukan harap diantar ke posko, terang bapak penjaga yang bernama pak Indro.
Selang 15 menit keberadaanku belum ditemukan juga. Petugas keamanan segera mengambil tindakan dengan mencariku di area Kebun Binatang.
Sementara itu aku masih berdiri dan mengamati boneka tersebut. Penjual yang menyadari hal itu pun menghampiriku.
"Dek, mau beli apa?" Tanya penjual itu dengan ramah.
Aku menunjuk boneka karakter kuda pony tersebut. Penjual itu melihat arah tunjukku lalu mengambil boneka itu. Kemudian ia berikan boneka itu padaku.