Mohon tunggu...
Naila Marwa
Naila Marwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa semester 2.

Seorang mahasiswa semester 2 di Universitas Negeri Surabaya, tepatnya di program studi Ilmu Administrasi Negara. Tertarik untuk mempelajari tentang organisasi, self-management, dan leadership.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Paternalistik dalam Produktivitas Karyawan

18 Mei 2024   14:28 Diperbarui: 18 Mei 2024   14:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekurangan gaya kepemimpinan paternalistik adalah kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan dapat membuat anggota merasa kurang termotivasi dan tidak mempunyai rasa kepemilikan terhadap pekerjaan mereka. Selain itu, gaya kepemimpinan paternalistik mungkin tidak efektif dalam organisasi atau tim yang anggotanya berasal dari latar belakang budaya atau nilai yang lebih cenderung pada partisipatif atau pengambilan keputusan bersama. Ciri-ciri gaya kepemimpinan paternalistik

Ciri-ciri gaya kepemimpinan paternalistik (paternalistic leadership), sebagai berikut:

  • Menganggap anggotanya sebagai manusia yang tidak dewasa.
  • Jarang memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk mengambil keputusan dan mengambil inisiatif.
  • Bersikap terlalu melindungi (over protective) Jarang memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk mengembangkan daya kreasi mereka.

Pengaruh Pada Pegawai

Berikut merupakan pengaruh yang ditimbulkan kepada para karyawan yang memiliki pemimpin paternalistik:

  • Motivasi dan Semangat

Kepemimpinan paternalistik sering kali dikaitkan dengan memberikan motivasi dan semangat kepada karyawan. Pemimpin yang bersikap baik hati dan peduli terhadap kebutuhan pribadi bawahannya dapat meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

  • Hubungan Personal

Kepemimpinan paternalistik memungkinkan terjalinnya hubungan personal yang kuat antara pemimpin dan bawahan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan saling mendukung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

Gaya kepemimpinan paternalistik juga dapat memengaruhi budaya organisasi secara keseluruhan. Jika pemimpin menerapkan nilai-nilai seperti kebaikan hati, integritas moral, dan otoritas yang kuat, hal ini dapat tercermin dalam budaya kerja yang positif dan berdampak pada produktivitas karyawan.

  • Keseimbangan Antara Otoritas dan Kebapakan

Pemimpin paternalistik perlu menjaga keseimbangan antara otoritas dan kebaikan hati. Dengan memberikan kebebasan kepada bawahan untuk berkreativitas sambil tetap memberikan arahan dan pengawasan yang diperlukan, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan paternalistik dapat berkontribusi positif terhadap produktivitas karyawan melalui hubungan personal yang erat, motivasi yang diberikan, dan budaya kerja yang tercipta.

Referensi:

Wujarso, R. (2023). Prinsip Manajemen: Mengelola Bisnis untuk Masa Depan yang Berkelanjutan. Asadel Liamsindo Teknologi. K

hasanah, J. S. N. & Jaya, A. (2023). Pengantar Manajemen. Nawa Litera Publishing.

Kuntadi, C. (2017). Excellent Leadership. Republika Penerbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun