Hakikat sebuah sakit.Â
Diinjak itu sakit.Â
Bilamana menjadi tanah, terseringnya ia diinjak.Â
Maujudnya selalu jadi pijakan.Â
Hakikat tanah, dihujam tak melempar kembali hujaman.Â
Dilanda hujan tak mengembalikan hujan.Â
Datang kala cuaca memang.Â
Tunduk pandang, bila ingin memandang.Â
Hakiki sebuah tanah. Di bawah.Â
Tanah. Tak bernanah.Â
Menjadi tanah, walau sakit tetap tak berdarah. Hakiki tanah bukan terdepan, namun sudah jelas menjadi pijakan.Â
Sebaik baiknya pulang, pulanglah ke rumah. Sebaik baiknya harap, aku ingin menjadi tanah.Â
Tanahmu. Jadikan aku tanah. Kau jadikan aku disetiap ranah. Tanah *Naila 2018*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H