Mohon tunggu...
Naila Karima
Naila Karima Mohon Tunggu... Mahasiswa - ILD UM '18

tidur terus menerus itu tidak baik dan tidak dibenarkan. tapi saya amat suka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dara Telah Mati

29 September 2017   00:15 Diperbarui: 29 September 2017   00:49 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seburuk-buruknya sangka pikirku

ialah sebaik-baiknya pitutur

yang lazimnya sebabkan

kerut hati bagai cucur

Meluruhnya tahta ini

datangnyalah dari tak mampunya kuasa diri

tiada lagi peduli

walau baiduri hati sudah dikebiri

Teruntuk aku

malam yang menanti mentari

Tidak lagi dirasa panasnya usai pagi

kelewat tiada sempat mengelap kilap

hanya semakin membirahi menunggu senja berdikari

mengampu desah bersepoi bawa kiat kilat jalannya matahari

Memangu lelap

walau tiada sempat badan bergaun

tetaplah tegap prasangkakan ayu nan anggun

Untukku

suguh lintang bakal berlalu

kelam malam makin terkukuh

Teruntukmu yang tak berhati

namun nyawa jelas kau punyai

terkhususnya salam dariku untukmu

kutau tuli bukan yang sedang menghinggapi pendengarmu

Lagi, teruntukmu

Berdikari aku ini yang berpemilik hati

tiadakah lagi dara penyampai rindu diri?

Punahkah merpati pemakan roti?

terlagi lumpuhkah celetuk beo yang tak berpemilik hobi

tak bisingkan diri?

Samar

Teruntukku yang tak berpemilik usut asa kala kemarin

Istirahatkan diri lalu berefleksi yang tergambar pada imajinasi

ingin sekali tak lagi penuhi benak hati

dengan tanya prasangka diri tentangmu yang tuli hati

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun