Mohon tunggu...
Naila Indriyani
Naila Indriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Murai Kudus

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Pendidikan Pancasila

28 Oktober 2023   02:24 Diperbarui: 28 Oktober 2023   02:30 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam pendidikan, agar setiap individu dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan
berkepribadian Pancasila(Semadi, 2019)

Dinamika Pendidikan Pancasila

Dinamika pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai pancasila. Pancasila sebagai dasar negara lahir dan berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada 1 Juni 1945, Pancasila disuarakan menjadi dasar negara yang diresmikan pada 18 Agustus 1945 dengan dimasukkannya sila-sila Pancasila dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Dinamika pendidikan Pancasila dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

Aspek Historis

Pendidikan Pancasila memiliki sejarah yang panjang dan berliku. Pendidikan Pancasila mulai diperkenalkan sejak masa kemerdekaan sebagai upaya untuk mempersatukan bangsa yang beragam.

Pada masa Orde Baru, pendidikan Pancasila dijadikan sebagai alat legitimasi kekuasaan dan indoktrinasi politik. Pada masa Reformasi, pendidikan Pancasila mengalami krisis akibat maraknya pluralisme ideologi dan nilai.

Aspek Kurikuler

Pendidikan Pancasila juga mengalami perubahan dalam hal kurikulum dan materi pembelajaran.

Pada awalnya, pendidikan Pancasila diberikan secara terpisah dengan mata pelajaran lainnya.

Materi pembelajaran PPKn meliputi empat kompetensi dasar, yaitu:

  •  memahami nilai-nilai dasar ideologi negara
  •  memahami hakikat negara kesatuan Republik Indonesia
  •  memahami sistem pemerintahan Indonesia
  •  memahami peran warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Aspek metodologis

Pendidikan Pancasila juga mengalami perubahan dalam hal metode dan strategi pembelajaran. Pada awalnya, pendidikan Pancasila menggunakan metode ceramah dan hafalan yang bersifat dogmatis dan monologis. Prof. Dr. B.J. Habibie menuturkan bahwa lenyapnya Pancasila dari kehidupan terkait beberapa hal.

  • Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global.  
  • Kedua, alasan selanjutnya mengapa Pancasila sudah mulai dilupakan adalah terjadinya euforia reformasi sebagai akibat traumatik masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila.

Tantangan Pendidikan Pancasila

Tantangan pendidikan Pancasila ada 2 faktor:

1. Internal

  • Adanya berbagai gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).
  • Tantangan di perguruan tinggi yaitu kurangnya SDM dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila

2. Eksternal

Adanya krisis keteladanan daripara elit politik dan maraknya gaya hidup Hedonistik didalam masyarakat.

Tantangan eksternal berskala besar :

  • Mondialisasi atau globalisasi.
  • Lemahnya kesejahteraan rakyat dan penegakan keadilan.
  • Ketimpangan kesejahteraan antara kota dan desa, terlebih Jawa dan luar Jawa.

Abdulgani menyatakan bahwa Pancasila adalah leitmotive dan leitstar, dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan. Tanpa adanya leitmotive dan leitstar Pancasila ini, kekuasaan negara akan menyeleweng. Oleh karena itu, segala bentuk penyelewengan itu harus dicegah dengan cara mendahulukan Pancasila dasar filsafat dan dasar moral (1979:14). Agar Pancasila menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan bagi generasi penerus pemegang estafet kepemimpinan nasional, maka nilai-nilai Pancasila harus dididikkan

kepada para mahasiswa melalui mata kuliah pendidikan Pancasila.

Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan

Menurut penjelasan pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang dimaksud adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan landasan tersebut, Ditjen Dikti mengembangkan 7 esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi:

  • Pengantar perkuliahan pendidikan pancasila
  • Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
  • Pancasila sebagai dasar negara
  • Pancasila sebagai ideologi negara
  • Pancasila sebagai sistem filsafat
  • Pancasila sebagai sistem etika
  • Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.

Implikasi dari pendidikan Pancasilaadalah agar mahasiswa dapat menjadi insan profesional yang berjiwa Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan perubahan-perubahan di masa yang akan datang.

Rangkuman tentang Pengertian dan Pentingnya Pendidikan Pancasila

  • Pengertian Pendidikan Pancasila

Mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Jadi, mata kuliah Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student centered learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai dengan program studinya masing-masing dengan menjadikan nilai- nilai Pancasila sebagai kaidah penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga negara yang baik (good citizenship).

  • Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh paham- paham asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai Pancasila. Pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan warga negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan Pancasila. Hal tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun