Menurut teori ini suatu posisi atau pengertian itu benar adalah apabila terdapat suatu fakta kesesuaian, yang beralasan realistis dan serasi dengan situasi aktual.
2. Teori Konsistensi
Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan (judgement) dengan suatu yang lain yaitu fakta atau realistis, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri.
3. Teori Prakmatis
Teori ini mengemukakan benar tidaknya suatu ucapan, dalil atau semata mata tergantung kepada berfaedah tidaknya ucapan, dalil atau teori tersebut bagi manusia.
Prinsip-prinsip dasar Epistemologi Islam memberikan kerangka yang kuat dalam memahami sumber, proses, dan tujuan pengetahuan dalam Islam. Prinsip ini mengajarkan bahwa ilmu bukan hanya berfungsi sebagai alat eksplorasi dunia, tetapi juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami konsep-konsep kunci seperti sumber ilmu wahyu dan akal, serta nilai-nilai etika dalam mencari pengetahuan, epistemologi Islam mendorong kita untuk mengembangkan wawasan yang tidak hanya rasional dan ilmiah, tetapi juga spiritual dan moral. Melalui pendekatan yang holistik ini, epistemologi Islam menjadi landasan bagi umat untuk mencapai kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H