Mohon tunggu...
Naila Balqis
Naila Balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Second Account Sebagai Bentuk Dual Identity Generasi Z

27 Desember 2023   23:16 Diperbarui: 27 Desember 2023   23:17 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z tumbuh dalam era teknologi digital yang semakin pesat, dimana keterlibatan dalam media sosial menyatu di kehidupan sehari-hari mereka. Fenomena dual identity atau yang berarti memiliki identitas ganda, semakin menjadi sorotan dalam konteks penggunaan media sosial. Salah satu platform media yang paling populer di kalangan Generasi Z adalah Instagram. Instagram merupakan platform yang memudahkan membuat dan mengelola lebih dari satu akun. Artikel ini akan mengeksplorasi fenomena penggunaan second account Instagram sebagai bentuk dual identity di kalangan Generasi Z.

 

Second account Instagram menjadi semakin umum di kalangan Generasi Z yang menggunakannya dengan berbagai tujuan. Sebagian menggunakan akun keduanya untuk tempat mengekspresikan sisi lain yang mungkin berbeda dari akun utama mereka. Akun kedua ini berfungsi sebagai tempat untuk mengeksplorasi identitas yang mungkin tidak sepenuhnya diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari di akun utama. Artikel ini akan memberikan kontribusi terhadap pemikiran kritis terkait peran media sosial dalam membentuk identitas individu dalam konteks masyarakat yang semakin terhubung secara digital.

Teori Dramaturgi, yang diperkenalkan oleh Erving Goffman menjadi kajian yang relevan untuk memahami fenomena penggunaan second account Instagram sebagai bentuk dual identity di kalangan Generasi Z. Dalam teori ini, terdapat konsep “front stage” dan “back stage”. Front stage mencakup interaksi sosial yang terjadi di depan umum, dimana individu berusaha menciptakan kesan yang diinginkan, dalam hal ini yang dimaksud adalah identitas individu di akun utama mereka. Di sisi lain, back stage adalah ruang dimana individu dapat mengekspresikan diri mereka tanpa adanya tekanan dari publik.

Penggunaan second account Instagram dapat dianggap sebagai perpindahan antara front stage dan back stage, dimana akun utama mewakili front stage dan second account menjadi back stage yang memberikan kebebasan lebih besar untuk mengekspresikan diri yang mungkin tidak terungkap atau sisi lain yang berbeda dari apa yang ditampilkan di akun utama.

Hasil menunjukkan bahwa penggunaan second account Instagram sebagai bentuk dual identity menjadi hal yang umum di kalangan Generasi Z. Narasumber secara aktif menggunakan lebih dari satu akun di platform media sosial Instagram dengan tujuan yang bervariasi dan berbeda-beda. Beberapa narasumber menggunakan akun kedua sebagai tempat untuk mengekspresikan sisi lainnya yang tidak selalu diungkapkannya dalam akun utama mereka. Fenomena ini mencerminkan keinginan mereka untuk menutupi atau mempertahankan identitas aslinya di akun utama dan membukanya secara bebas di akun kedua mereka, tentu saja hal itu dikarenakan pembatasan pengikut yang mungkin hanya untuk kalangan orang yang dikenal dekat saja.

Alasan utama di balik penggunaan second account Instagram adalah untuk mempertahankan atau melindungi privasi yang lebih bebas. Narasumber berpendapat bahwa memiliki dual identity memberikan mereka ruang untuk berkreasi tanpa perlu khawatir tentang eksposur terlalu besar di kalangan teman atau keluarga. Akun kedua dianggap sebagai tempat yang lebih bebas dan eksklusif dimana mereka dapat menjadi diri mereka yang sebenarnya tanpa adanya tekanan sosial yang mungkin terdapat di akun pertama.

Namun, hasil yang didapatkan juga mengungkap beberapa tantangan terkait dengan dual identity di Instagram. Beberapa narasumber mengalami konflik identitas atau ketidaknyamanan karena perbedaan antara personal branding di akun pertama dan keunikan di akun kedua. Hal lain juga menunjukkan bahwa dual identity di Instagram dapat mempengaruhi interaksi sosial narasumber dan menciptakan dinamika kompleks dalam hubungan online. Peran Instagram sebagai platform media sosial untuk pembentukan identitas online menyoroti peran yang signifikan dari media sosial dalam membentuk persepsi diri Generasi Z.

Dalam konteks generasi Z yang tumbuh di dalam era teknologi digital, hasil ini memberikan wawasan tentang bagaimana penggunaan second account Instagram dapat membentuk dan mempengaruhi dual identity di kalangan Generasi Z. Artikel ini merinci kompleksitas fenomena dan menyoroti manfaat dan tantangan yang terlibat, serta memberikan dasar untuk pemikiran lanjutan tentang peran media sosial Instagram dalam membentuk identitas individu.

 

Artikel ini juga menyoroti bahwa penggunaan second account Instagram sebagai bentuk dual identity menjadi fenomena yang menonjol di kalangan Generasi Z. Narasumber secara aktif menggunakan cara ini untuk berbagai tujuan, termasuk mengekspresikan sisi lain yang berbeda atau menjaga privasi dalam lingkaran sosial online mereka. Hasil mengungkapkan bahwa dual identity di Instagram memberikan tempat bagi Generasi Z untuk menciptakan ruang eksplorasi tanpa tekanan sosial yang terlalu besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun