seimbangnya antara jumlah lulusan dan jumlah mahasiswa baru yang diterima. Mengingat
bahwa kapasitas mahasiswa biasanya hampir serupa, seharusnya mereka dapat menyelesaikan
studi dalam waktu yang relatif sama. Salah satu penyebab rendahnya jumlah lulusan adalah
kurangnya pengaturan diri mahasiswa dalam belajar, yang sering kali ditandai dengan
kebiasaan menunda-nunda baik dalam memulai maupun menyelesaikan skripsi mereka.
Saat ini, mahasiswa menghadapi sejumlah tantangan dalam manajemen waktu, di antaranya
adalah stres akibat tugas yang menumpuk, kecenderungan untuk menunda-nunda, dan
kesulitan dalam membagi waktu. Tantangan-tantangan ini menggambarkan betapa
pentingnya pengelolaan waktu yang efektif untuk mendukung kesuksesan akademik dan
kesejahteraan mental. Jika seseorang mampu mengelola waktu dengan baik, maka ia akan
memiliki kemampuan pembelajaran yang teratur (self-regulated learning) yang baik, sehingga