Mohon tunggu...
Naila AzkaRosyada
Naila AzkaRosyada Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa S1 farmasi di Universitas Sultan Agung Semarang, Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Komitman Bela Negara Untuk Kesejahteraan Rakyat

18 Desember 2024   01:23 Diperbarui: 18 Desember 2024   01:22 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI bela negara

Bela negara adalah konsep penting bagi setiap warga negara Indonesia, yang berarti mencintai dan melindungi negara dari berbagai ancaman, baik dari luar maupun dalam. Bela negara tidak hanya melibatkan pertahanan fisik tetapi juga mencakup kontribusi di bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan. Semua tindakan ini bertujuan untuk menciptakan kemakmuran bagi bangsa.

Kemakmuran bangsa dapat dicapai dengan meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan warga. Ketika individu bangga terhadap identitas dan budaya mereka, mereka lebih cenderung berkontribusi positif, misalnya dengan mendukung produk lokal dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Ini akan membantu perekonomian tumbuh, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menciptakan lapangan kerja.

Pendidikan yang berkualitas juga merupakan bentuk bela negara. Pemerintah dan institusi pendidikan perlu bekerja sama untuk mengajarkan generasi muda tentang nilai cinta tanah air dan tanggung jawab sosial. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak tidak hanya akan cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya kontribusi mereka terhadap negara. Ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing di tingkat global.

ASPEK FISIK DAN NON FISIK BELA NEGARA

Bela negara adalah konsep yang penting untuk setiap warga negara dengan dua aspek utama, yaitu fisik dan non-fisik. Aspek fisik sering diidentikkan dengan tindakan langsung dalam pertahanan, seperti pelatihan militer dan kesiapan angkatan bersenjata. Tindakan ini sangat penting untuk melindungi negara dari ancaman eksternal, namun peran aspek fisik perlu didukung oleh kesadaran dan partisipasi masyarakat. Di sisi lain, aspek non-fisik bela negara mencakup kontribusi sehari-hari yang bisa dilakukan oleh semua warga, seperti menjaga kebersihan lingkungan, mengedukasi masyarakat tentang cinta tanah air, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Dosen di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) mengajarkan bahwa bela negara juga berarti berkontribusi untuk memajukan masyarakat melalui pendidikan. Aspek non-fisik sangat penting dalam menjaga hubungan baik antarwarga negara. Mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai adalah contoh nyata dari bela negara. Ketika masyarakat bersatu, mereka dapat mengatasi berbagai tantangan, menciptakan stabilitas yang lebih baik bagi negara.

Ada beberapa unsur dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara untuk melaksanakan kewajiban ini, yaitu:

1. Cinta Tanah Air

2. Kesadaran berbangsa dan bernegara

3. Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara

4. Kesediaan untuk berkorban demi bangsa dan negara

5. Memiliki pengetahuan awal mengenai bela negara

6. Menurut Pasal 30 UUD 1945, “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara,” dan “syarat-syarat tentang pembelaan diatur oleh UU.” Ini menegaskan bahwa semua warga negara wajib ikut serta dalam membela negara dari segala bentuk ancaman dan gangg

PENTINGNYA RASA NASIONALISME DAN PENDIDIKAN SEBAGAI PILAR BELA NEGARA

Rasa nasionalisme adalah elemen penting dalam bela negara, diartikan sebagai cinta dan kebanggaan terhadap tanah air. Dengan nasionalisme yang kuat, seseorang akan lebih peduli terhadap kondisi negara dan berusaha melindungi serta memajukan bangsanya. Cinta kepada negara harus diwujudkan melalui tindakan nyata di tingkat individu dan komunitas.

Pendidikan berperan krusial dalam membentuk rasa nasionalisme. Di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), pendidikan tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada nilai-nilai kebangsaan, agar mahasiswa dapat menghayati semangat nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.Mahasiswa di UNISSULA belajar tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta tanggung jawab mereka dalam membela negara melalui mata kuliah dan kegiatan pengabdian masyarakat. Ini memperkuat rasa kepedulian dan tanggung jawab sosial.

Rasa nasionalisme yang kuat juga menciptakan solidaritas di antara warga negara, memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan dan menjaga kemajuan bangsa. Di era globalisasi, pendidikan harus menanamkan nilai-nilai kebangsaan agar generasi muda tetap mencintai negara. Kegiatan ekstrakurikuler di UNISSULA, seperti seni budaya dan diskusi isu kebangsaan, berkontribusi pada penguatan rasa nasionalisme di kalangan mahasiswa.

FUNGSI NEGARA DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBELAAN NEGARA

Para ahli memiliki berbagai pandangan mengenai fungsi negara, yang bervariasi tergantung pada fokus perhatian, tujuan, dan ideologi masing-masing. Miriam Budiardjo menyatakan bahwa setiap negara, tanpa memandang ideologi, menjalankan beberapa fungsi minimum berikut:

1. Fungsi Penertiban (Law and Order): Negara perlu menciptakan stabilitas dan mencegah konflik dalam masyarakat.

2. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran: Negara harus aktif dalam mencapai kesejahteraan rakyat.

3. Fungsi Pertahanan: Negara perlu dilengkapi dengan sarana pertahanan untuk melindungi diri dari serangan eksternal.

4. Fungsi Keadilan: Dilaksanakan melalui lembaga peradilan.

Keempat fungsi ini dianggap sebagai fungsi minimum yang harus dimiliki negara, dan dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, fungsi negara selalu terkait dengan tujuan negara, yang saling berhubungan satu sama lain.

USAHA PEMBELAAN NEGARA PENTING DILAKUKAN

Pembelaan negara adalah tanggung jawab setiap warga negara untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan negara. Dalam situasi di mana barang milik kita diancam, naluri manusia adalah untuk mempertahankannya. Hal yang sama berlaku bagi negara, yang merupakan elemen penting dalam kehidupan kita. Tanpa negara, kehidupan akan kacau, seperti digambarkan oleh Thomas Hobbes yang menyatakan bahwa "manusia adalah serigala bagi manusia lainnya." Oleh karena itu, membela negara adalah tanggung jawab penting bagi semua warga negara.

Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara sangat penting, antara lain:

1. Melindungi negara dari berbagai ancaman.

2. Menjaga keutuhan wilayah sebagai panggilan sejarah.

3. Memenuhi kewajiban setiap warga negara

Alasan-alasan tersebut dapat dihubungkan dengan:

1. Teori Fungsi Negara: Negara bertugas menciptakan keteraturan sosial, menjaga stabilitas, dan melindungi warganya dari ancaman. Pembelaan negara diperlukan untuk memastikan negara dapat menjalankan fungsi-fungsi ini, termasuk menjaga kedaulatan dan memelihara kemakmuran.

2. Unsur-Unsur Negara: Setiap negara terdiri dari wilayah, rakyat, pemerintahan, dan kedaulatan. Rakyat bertanggung jawab atas pembelaan negara, sementara pemerintah memimpin perlindungan dan kedaulatan memberikan hak penuh dalam urusan domestik dan internasional.

3. Aspek Sejarah Perjuangan Bangsa: Sejarah Indonesia menegaskan pentingnya pembelaan negara, di mana perjuangan melawan penjajahan mengajarkan bahwa kemerdekaan hanya bisa diraih melalui pengorbanan bersama.

4. Peraturan Perundang-Undangan: Kewajiban untuk membela negara diatur dalam UUD 1945 dan undang-undang lainnya, seperti UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.Secara keseluruhan, pembelaan negara adalah tanggung jawab setiap warga untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan bangsa.

Usaha ini melibatkan kontribusi di berbagai bidang kehidupan, dan setiap individu dapat berperan dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran untuk generasi mendatang.

DAMPAK BELA NEGARA TERHADAP KEMAKMURAN

Bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan bangsa. Selain aspek keamanan, bela negara juga berdampak langsung terhadap kemakmuran. Ketika setiap individu berkomitmen untuk membela negara, mereka berkontribusi pada stabilitas sosial, ekonomi, dan politik, yang merupakan prasyarat penting bagi kemakmuran.

Salah satu dampak positif bela negara adalah terbangunnya rasa persatuan dan kesatuan di antara warga. Kesadaran dan komitmen untuk membela negara membuat masyarakat lebih solid dan saling mendukung, sehingga mengurangi potensi konflik dan meningkatkan kerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dengan bersatu, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Bela negara juga berperan dalam pembangunan ekonomi. Selain pertahanan fisik, bela negara mencakup kontribusi warga dalam pembangunan, seperti berpartisipasi dalam program sosial dan mendukung produk lokal. Setiap individu yang berkontribusi membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian, sehingga kemakmuran masyarakat dapat meningkat.

Pendidikan memainkan peran penting dalam menumbuhkan semangat bela negara. Di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), mahasiswa diajarkan nilai-nilai kebangsaan dan tanggung jawab sosial. Program pengabdian masyarakat dan seminar kewarganegaraan di UNISSULA membantu mahasiswa memahami pentingnya kontribusi mereka terhadap negara, menjadikan mereka motor penggerak kemajuan dan kemakmuran.

Selain itu, bela negara juga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Ketika warga merasa memiliki negara, mereka lebih peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan. Partisipasi dalam kegiatan bersih-bersih atau kampanye lingkungan hidup menunjukkan bahwa bela negara juga mencakup upaya menjaga alam, yang merupakan dasar bagi kehidupan yang sejahtera.

Dengan demikian, bela negara memiliki dampak yang signifikan terhadap kemakmuran bangsa. Komitmen setiap individu dalam membela negara, melalui pendidikan dan kontribusi sosial, akan menciptakan masyarakat yang kuat dan sejahtera.

Bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara, bukan hanya tugas pemerintah atau militer. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat perlu aktif dalam bela negara. Tindakan kecil seperti menjaga ketertiban, membantu sesama, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dapat memberikan dampak besar terhadap kemajuan bangsa dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial adalah kunci untuk mendorong partisipasi masyarakat. Program-program yang melibatkan komunitas, seperti kerja bakti dan pengabdian sosial, akan memperkuat kepedulian dan solidaritas antarwarga. Pendidikan, termasuk yang dilakukan di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), juga penting untuk mengajarkan nilai-nilai bela negara kepada mahasiswa.

Selain itu, partisipasi dalam kegiatan sosial dan budaya, seperti festival budaya dan kebersihan lingkungan, menunjukkan bahwa bela negara dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Dengan tindakan nyata ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Dengan meningkatkan rasa peduli dan tanggung jawab sosial, kita dapat mewujudkan bela negara secara utuh. Ketika masyarakat bersatu, kita lebih mampu mengatasi tantangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun