Mohon tunggu...
Naila PutriTsaniyah
Naila PutriTsaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

suka membaca dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini tentang Peran Kesetaraan Gender dalam Pendidikan Agama Islam di Indonesia

21 Oktober 2024   03:19 Diperbarui: 21 Oktober 2024   03:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Opini Tentang Peran Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Agama Islam di Indonesia.

Naila Putri Tsaniyah

Mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta.

Alumni Pesantren modern Ummul Quro Al-Islami Bogor.

 

Pada masa sekarang ini, kesetaraan gender dalam Pendidikan agama Islam sangat penting di Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang seimbang dan adil. Setiap manusia, baik perempuan ataupun laki-laki  memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam memperoleh Pendidikan. 

Agama Islam menempatkan Pendidikan sebagai kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun Perempuan, dengan mengajarkan ilmu pengetahuan tanpa membedakan gender.

Namun, di Indonesia, kesetaraan gender terkait prinsip ini masih sering kali terpengaruh oleh suatu budaya yang membatasi akses perempuan terhadap Pendidikan agama.

Peran kesetaraan gender dalam Pendidikan agama Islam memungkinkan Perempuan untuk mendapatkan akses yang setara dalam memahami agama, mengembangkan pemikiran yang kritis, berperan aktif dalam kehidupan beragama dan sosial. 

Dengan kesempatan yang setara, maka Perempuan akan lebih mampu berkontribusi dalam menyuarakan dan mengambil Keputusan di bidamg keagamaan dan kehidupan sosial.

Di beberapa daerah, Pendidikan perempuan masih dipandang sebelah mata, seperti dalam akses Pendidikan, kesempatan kerja, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Hal ini juga yang dapat mengakibatkan Perempuan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Dalam perspektif islam tentang kesetaraan gender, Al-Qur’an menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama sebagai hamba dan khalifah. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, karena keduanya memilik peran dan fungsi yang sama sebagai hamba ataupun khalifah di muka bumi. 

Dan masing-masing akan mendapatkan penghargaan dari Allah sesuai dengan pengabdiannya. Laki-laki dan Perempuan memiliki kesetaraan potensi untuk mencapai kedudukan tertinggi di hadapan tuhan sesuai dengan tingkat ketakwaannya kepada Allah, bukan perbedaan jenis kelamin ataupun suku bangsa.

Untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam Pendidikan agama perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, Lembaga Pendidikan ,dan masyarakat. Serta perlu diintegrasikan dalam kurikulum Pendidikan agama, dan dilakukan sosialisasi untuk mengubah pandangan terhadap peran perempuan.

Dengan melakukan hal tersebut, kita dapat membentuk generasi yang lebih sadar akan hak dan kewajiban masing-masing. Hal ini tidak hanya persoalan Perempuan, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas komunitas dan menguatkan peran Islam sebagai agama yang menghargai ilmu pengetahuan dan kesetaraan. Melalui Pendidikan yang setara, kita dapat menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun