Mohon tunggu...
Naila NafisatunMualamah
Naila NafisatunMualamah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung

Man Jadda Wa Jada Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memudarnya Nilai Pancasila: Budaya Korea Membawa Fenomena Baru di Kalangan Remaja Indonesia

27 November 2021   18:29 Diperbarui: 28 November 2021   07:43 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja yang tergila-gila K-Pop dan drama Korea dengan berlebihan dapat memberikan dampak negatif. Seperti yang kita lihat di lingkungan sekitar tidak sedikit remaja yang ngefans dengan K-Pop atau drakor ada yang sering menunda-nunda melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu menunaikan salat. Hal ini merupakan bentuk penyimpangan nilai Pancasila pada sila ke-1 yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 1 menjelaskan,

“Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat)”.

Jelas bahwa kita tidak boleh melalaikan urusan akhirat. Harus menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, karena semua amal ibadah kita di dunia akan menjadi bekal di akhirat kelak. Sebagai seorang remaja muslim kita harus bisa mengatur waktu untuk urusan dunia dan urusan akhirat. Boleh-boleh saja menggemari aktor atau aktris Korea asal jangan sampai melupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim.

Remaja sebagai penerus bangsa, seharusnya bisa mencintai, melestarikan, dan memajukan kebudayaan nasional sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 pasal 32 ayat (1) yang membahas mengenai pengembangan kebudayaan Indonesia. Adapun bunyi pasalnya sebagai berikut:

“Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradapan dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

Untuk itu kita sebagai warga negara memiliki kewajiban untuk memajukan budaya asli bangsa Indonesia di era modernisasi. Dengan memberi kebebasan kepada rakyat Indonesia untuk mengembangkan atau menampilkan budaya di tiap-tiap daerah bangsa Indonesia yang berbeda-beda di kancah internasional yang berlandaskan ketuhanan. Karena kebudayaan bangsa merupakan cerminan perilaku dan dasar perwujudan masyarakat Indonesia dalam kehidupan personal maupun sosialnya.

Sebenarnya fenomena demam Korea tersebut tidak selalu membawa dampak negatif pada kehidupan para remaja bila mana kita bisa menyikapinya dengan bijak. Namun kita juga memerlukan kewaspadaan agar fenomena tersebut tidak menimbulkan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun