Mohon tunggu...
Naida Azzahra
Naida Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya mendengarkan musik dan sesekali membaca buku, saya mudah bergaul dengan orang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Kematangan dan Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

10 November 2024   14:20 Diperbarui: 10 November 2024   14:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

B. Teori belajar behavioristik

    Teori Behavioristik ini Mempelajari perilaku manusia dengan fokus pada pengaruh belajar terhadap tingkah laku. Pendekatan ini berargumen bahwa tingkah laku manusia dapat dijelaskan melalui hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (respons) yang bersifat mekanistik. Asumsi dasar dari teori ini adalah bahwa tingkah laku ditentukan oleh aturan yang dapat diprediksi dan diukur. Menurut teori ini, individu belajar melalui pengalaman yang mengaitkan tingkah laku tertentu dengan hasil, seperti hadiah atau hukuman. Oleh karena itu, tingkah laku dianggap sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respons, dan pengamatan tingkah laku menjadi metode utama dalam mempelajari individu.

•  John B. Watson: Dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme, Watson menekankan bahwa perilaku dapat dipelajari melalui interaksi antara stimulus dan respons. Ia percaya bahwa proses belajar harus dapat diamati dan diukur, dan bahwa faktor mental tidak perlu diperhitungkan dalam analisis perilaku.

•  Ivan P. Pavlov: Terkenal dengan eksperimen kondisioning klasiknya, Pavlov menunjukkan bagaimana stimulus netral dapat menjadi perangsang bersyarat yang menghasilkan respons. Dalam percobaan dengan anjing, Pavlov menemukan bahwa suara bel (stimulus bersyarat) dapat memicu keluarnya air liur (respons) setelah diulang bersama dengan makanan (stimulus tidak bersyarat).

•  B.F. Skinner: Sebagai pengembang lebih lanjut dari teori Watson, Skinner memperkenalkan konsep pengkondisian operan. Ia menggunakan eksperimen dengan tikus dalam kotak Skinner untuk menunjukkan bahwa perilaku dapat dimodifikasi melalui hadiah. Skinner berpendapat bahwa perkembangan individu dapat dipelajari dan berubah sesuai pengalaman lingkungan, tanpa perlu mempertimbangkan proses mental yang tidak dapat diamati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun