Maka, politik identitas yang memobilisasi dukungan berdasarkan etnis, agama, atau ras, memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas nasional di Indonesia. Meskipun dapat meningkatkan representasi dan mengadvokasi hak-hak kelompok tertentu, politik identitas juga berpotensi memicu polarisasi sosial, konflik horizontal, dan mempengaruhi kebijakan publik secara negatif. Polarisasi memperdalam perpecahan sosial, sementara konflik berbasis identitas mengancam keamanan dan perdamaian masyarakat. Selain itu, kebijakan yang terlalu terfokus pada kelompok tertentu dapat merusak prinsip keadilan dan efektivitas pemerintahan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan inklusif dan kebijakan yang adil untuk mengelola politik identitas, guna memperkuat persatuan dan stabilitas nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI