Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan bahasa,
serta memiliki salah satu populasi terbesar di dunia, berada di peringkat keempat setelah
Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2016, sekitar 3,49 persen dari jumlah
penduduk dunia. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk tahun 2014, sekitar 65 juta jiwa atau
25 persen dari 225 juta jiwa, penduduk Indonesia merupakan kelompok remaja.
Generasi muda mempunyai peran penting dalam kemajuan suatu negara, karena mereka
menjadi penentu kemajuan tersebut, Di tengah pesatnya perkembangan zaman dan
modernisasi, generasi muda dituntut untuk berperan sebagai agent of change. Oleh karena itu,
pendidikan menjadi faktor utama yang diandalkan Indonesia dalam mencapai tujuan nasional,
mempertahankan kedaulatan, serta memajukan negara. Masa depan Indonesia sangat
bergantung pada kontribusi generasi mudanya.
Pendidikan yang baik tidak hanya diperoleh di sekolah, tetapi juga di lingkungan
keluarga dan masyarakat, yang dapat memberikan dampak positif atau negatif terhadap
perkembangan generasi muda, terutama dalam aspek pendidikan moral.
Akhir-akhir ini, media massa sering memberitakan tindakan kriminal, pemerkosaan,
dan pembunuhan yang dilakukan oleh remaja. Hal ini menunjukkan rendahnya moral di
kalangan remaja, yang menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda Indonesia. Masa
remaja adalah periode transisi, di mana remaja cenderung lebih mudah terpengaruh oleh
lingkungan sekitarnya. Remaja yang dapat memahami diri dan perannya, serta memiliki
pemahaman agama yang baik, akan menemukan jati dirinya. Sebaliknya, jika gagal, mereka
dapat mengalami kebingungan atau kekacauan yang berujung pada depresi dan tindakan
kriminal.
Menurut W. J. S. Poerdarminta, moral adalah ajaran tentang baik buruknya perbuatan
dan perilaku, sedangkan Dewey juga memberikan pandangan serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H