Mohon tunggu...
Ahmad Nahrowi
Ahmad Nahrowi Mohon Tunggu... Jurnalis - Santri, Proletar

Pegiat Jurnalisme Pesantren

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nadzom Alfiyah di Saku Temanku

31 Desember 2019   14:36 Diperbarui: 31 Desember 2019   17:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alhamdulillah Sehat, pripun mas fahmi."

Sembari nunggu kang barista ngudek kopinya, Fahmi & Husen Menyempatkan ngobrol dengan Ahmad diteras Kantin Nafis, yang tampak santuy sedari tadi.

"Heh Maddd, Lu hafalaanya dapet berapa kok damaimen." Tanya husen masih dengan Logat Jakselnya.

"Alhamdulillah mas." 

"Alhamdulillah Gimana lho Mad?" Fahmi turut penasaran.

"Pokoknya cekap."

Ahmad dengan dialek Surakartaanya halus menjawab.

"Mad Mad, gak usah tawadu' ah, bene kene termotivasi karo pencapaianmu."Fahmi yang masih penasaran jua.

" Alhamdulullah sampun 900 Mas."

Akhirnya Ahmad buka suara.

"Whatttt, Ba'da Mulud bisa  nyewu lu Mad?." Tanya husen, "Pandungane mawon mas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun