Bayang-Bayang Eksploitasi: Realitas Kelam Anak Indonesia

Pertama, individu akan dibentuk menjadi manusia yang memiliki akidah Islam. Dengan itu, terciptalah individu yang senantiasa taat kepada Allah dan takut untuk melakukan sesuatu yang haram seperti, mengeksploitasi anak-anak. Tidak hanya itu, akidah yang dimiliki individu seorang muslim akan berdampak pada sikap orang tua yang menjalankan tanggung jawabnya dalam mendidik dan melindungi anak sesuai tuntunan Islam, karena keluarga adalah pihak pertama yang memberikan perlindungan bagi anak.

Kedua, sistem Islam akan mendorong masyarakat untuk melakukan amar makruf nahi mungkar, sehingga apabila terjadi suatu kemunkaran maka masyarakat tidak akan diam saja, melainkan akan mengingatkan dan mencegah hal-hal yang dilarang oleh Allah, sehingga pelanggaran itu tidak terus terjadi.

Ketiga, negara akan memperkuat regulasi dalam menjamin keamanan rakyatnya termasuk anak-anak, mulai dari menerapkan hukum Islam secara menyeluruh, sehingga tercipta kesejahteraan, rasa aman, hingga pemberian sanksi yang tegas apabila terjadi pelanggaran.

Negara menjadi pihak yang memiliki kewajiban dalam melarang berbagai aktivitas haram seperti prostitusi dan eksploitasi anak. Selain itu, negara juga memprotec dan mengatur media sosial untuk mencegah terjadinya pelanggaran hak anak. Ditambah pula adanya jaminan kebutuhan seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kebutuhan lainnya. Apabila terjadi masalah eksploitasi terhadap anak-anak, negara akan memberikan sanksi tegas bagi pelaku yang merampas hak-hak anak, termasuk prostitusi, dan perdagangan anak. Terakhir, selain melalui penerapan hukum Islam dan sanksi yang tegas, juga jaminan kesejahteraan akan mampu mencegah masalah eksploitasi terhadap anak.

Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung bagi masa depan mereka.

Wallahu a'lam bissawab.