Mohon tunggu...
Nahlu Hasbi Heriyanto
Nahlu Hasbi Heriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Ambil baiknya, Buang buruknya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

UKM Sastra: Kamuflase Bayangan Pt. 6

21 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 21 Juli 2024   15:03 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagas dan Citra melanjutkan penyelidikan mereka dengan hati-hati. Sementara ancaman dari UKM Sastra semakin mendekat, mereka tahu bahwa waktu terus berjalan dan mereka harus bergerak cepat. Untuk sementara, mereka merasa aman di dalam perpustakaan kampus, tempat mereka menyusun rencana selanjutnya. Di antara rak-rak buku yang tinggi, mereka mulai menggali lebih dalam tentang sejarah dan struktur UKM Sastra.


Flashback: Struktur dan Sejarah UKM Sastra***

UKM Sastra bukanlah perkumpulan biasa. Dari luar, terlihat seperti kelompok mahasiswa yang mendalami puisi dan sastra, tetapi di dalamnya, tersembunyi sebuah organisasi rahasia yang telah ada selama beberapa dekade. Struktur organisasi ini sangat hierarkis dan rahasia, hanya diketahui oleh anggotanya yang paling dalam.

Di puncak organisasi terdapat Dewan Tertinggi, sebuah kelompok elit yang terdiri dari lima orang. Mereka adalah anggota senior yang memiliki kekuasaan absolut dalam mengambil keputusan. Setiap anggota baru harus melalui serangkaian ujian, yang dikenal sebagai "Rite of Passage." Ujian ini tidak hanya menguji kemampuan sastra mereka, tetapi juga keberanian dan kesetiaan mereka kepada organisasi.

Setiap anggota baru harus melakukan sebuah tindakan yang disebut sebagai "Proving Act," tindakan ini biasanya melibatkan kegiatan yang melanggar hukum atau moral, seperti mencuri atau bahkan membunuh. Ini adalah cara organisasi memastikan bahwa hanya orang-orang yang benar-benar berkomitmen dan tidak takut melanggar batas yang bisa menjadi anggota.

Surya, yang merupakan anggota baru, tidak mengenali Arya karena Arya adalah anggota yang sudah lebih senior dan berpengalaman dalam menyembunyikan identitasnya. Dalam struktur UKM Sastra, anggota baru sering kali tidak mengetahui identitas lengkap dari anggota lain, terutama mereka yang berada di posisi lebih tinggi. Ini adalah cara organisasi menjaga kerahasiaan dan melindungi anggotanya dari pengkhianatan.

Kembali ke Masa Kini***

Bagas dan Citra sedang mempelajari catatan sejarah UKM Sastra ketika mereka mendengar langkah kaki mendekat. Mereka bergegas bersembunyi di balik rak buku, melihat seseorang masuk ke area tersebut. Ternyata itu adalah seorang mahasiswa yang tidak mereka kenal, tetapi terlihat panik dan ketakutan.

Mahasiswa itu melihat sekeliling, kemudian mendekati rak buku tempat Bagas dan Citra bersembunyi. "Aku tahu kalian ada di sini," bisiknya. "Aku butuh bantuan kalian."

Bagas dan Citra keluar dari persembunyian mereka. "Siapa kamu? Dan apa yang kamu tahu tentang UKM Sastra?" tanya Bagas dengan hati-hati.

"Aku... aku Adi. Aku baru saja bergabung dengan UKM Sastra, dan aku menyesalinya. Mereka memintaku melakukan sesuatu yang mengerikan, dan aku tidak bisa melakukannya. Tolong, bantu aku keluar dari ini."

Bagas dan Citra tahu bahwa mereka tidak bisa mempercayai siapa pun dengan mudah, tetapi ketakutan di mata Adi tampak tulus. Mereka memutuskan untuk membawa Adi ke tempat yang aman dan mendengar ceritanya.

Di sebuah ruangan aman di sudut kampus, Adi mulai menceritakan semuanya. "Aku bergabung dengan UKM Sastra karena aku pikir itu hanya kelompok sastra biasa. Tetapi kemudian mereka memintaku melakukan sesuatu yang mengerikan. Mereka bilang itu adalah ujian kesetiaan."

"Ujian kesetiaan?" tanya Citra.

"Mereka menyebutnya 'Proving Act'. Mereka ingin aku mencuri dokumen penting dari kantor dekan. Aku tidak bisa melakukannya. Aku tahu bahwa jika aku menolak, mereka akan membunuhku, seperti yang mereka lakukan kepada Dimas dan mungkin Surya."

Bagas dan Citra saling berpandangan. Ini adalah bukti yang mereka butuhkan, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka harus berhati-hati. "Adi, kita butuh lebih banyak informasi. Siapa yang memimpin UKM Sastra? Dan apa yang kamu tahu tentang Dewan Tertinggi?"

Adi menggigil ketakutan, tetapi kemudian dia mulai berbicara. "Dewan Tertinggi adalah lima orang yang sangat berkuasa. Aku tidak tahu siapa mereka, hanya bahwa mereka sangat berpengaruh di kampus dan di luar. Mereka punya cara untuk membuat orang-orang tunduk."

Sementara itu, di tempat lain di kampus, seorang alumni demisioner UKM Sastra yang lain sedang mengamati mereka dari bayang-bayang. Dia adalah salah satu dari Dewan Tertinggi, yang telah mendengar tentang Bagas dan Citra serta upaya mereka untuk mengungkap rahasia UKM Sastra.

Bagas dan Citra tahu bahwa mereka telah menarik perhatian orang-orang yang sangat berbahaya. Tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa berhenti sekarang. Dengan bantuan Adi, mereka berencana untuk menggali lebih dalam dan mengungkap kebenaran, apapun risikonya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun