Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Tahun 2025 Jadi Momen Berat Bagi Kelas Menengah? Ini Penjelasannya!

19 Desember 2024   18:57 Diperbarui: 19 Desember 2024   18:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kenaikan pajak. Pemerintah resmi menaikan PPN 12 % mulai Tahun 2025 (Foto: Kompas)

Membuat anggaran yang lebih ketat dan memprioritaskan kebutuhan utama adalah langkah awal untuk menghadapi kenaikan biaya hidup. Misalnya, membatasi pengeluaran untuk kebutuhan tersier seperti hiburan dan fokus pada kebutuhan primer.

2. Diversifikasi Pendapatan

Mencari sumber pendapatan tambahan melalui usaha kecil, pekerjaan sampingan, atau investasi dapat membantu kelas menengah menjaga kestabilan finansial.

3. Pendidikan Keuangan

Penting bagi keluarga kelas menengah untuk meningkatkan literasi keuangan, termasuk dalam hal investasi dan pengelolaan utang. Dengan strategi keuangan yang tepat, mereka dapat mempersiapkan diri menghadapi kenaikan biaya hidup.

4. Tekanan Publik pada Kebijakan Pemerintah

Kelas menengah perlu bersuara untuk meminta pemerintah menyediakan insentif atau program yang dapat meringankan beban mereka, seperti insentif pajak atau subsidi bersyarat untuk kebutuhan tertentu.

Peran Pemerintah

Pemerintah juga memiliki peran penting untuk memastikan kebijakan yang diambil tidak menimbulkan ketimpangan baru. Kebijakan seperti kenaikan PPN atau penghapusan subsidi harus diimbangi dengan program yang dapat membantu kelompok kelas menengah, misalnya insentif pajak untuk pendidikan atau kesehatan.

Tahun 2025 menjadi tantangan berat bagi kelas menengah Indonesia. Berbagai kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara dapat berdampak negatif pada stabilitas ekonomi keluarga kelas menengah. 

Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk memastikan kebijakan yang diambil tidak hanya berpihak pada kelompok tertentu tetapi juga memberikan keadilan bagi semua lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun