Penyakit seperti hipotiroidisme, cedera kepala, atau gangguan neurologis lainnya dapat memengaruhi kemampuan memori.
Gejala Short-Term Memory Syndrome
Tanda-tanda seseorang mengalami STMS meliputi:
- Sering lupa tugas sederhana.
- Kesulitan mengingat percakapan yang baru saja terjadi.
- Kehilangan barang-barang seperti kunci, dompet, atau ponsel.
- Kesulitan mengikuti instruksi dengan beberapa langkah.
Solusi untuk Mengatasi Short-Term Memory Syndrome
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengelola dan meningkatkan memori jangka pendek:
1. Tidur yang Cukup
Usahakan tidur selama 7-9 jam setiap malam untuk memberikan otak waktu yang cukup untuk meregenerasi dan mengolah informasi.
2. Kelola Stres
Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk mengurangi stres yang dapat mengganggu konsentrasi.
3. Konsumsi Makanan Bergizi
Makan makanan yang kaya akan omega-3, vitamin B12, dan antioksidan, seperti ikan salmon, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
4. Latih Otak
Aktivitas seperti membaca, bermain teka-teki silang, atau permainan memori dapat melatih otak untuk tetap aktif dan fokus.
5. Kurangi Penggunaan Gadget
Batasi waktu layar dan fokuslah pada satu tugas dalam satu waktu untuk meningkatkan kemampuan otak dalam menyimpan informasi.
6. Catat Informasi Penting
Gunakan buku catatan atau aplikasi untuk mencatat hal-hal penting agar tidak mudah lupa.
7. Konsultasikan ke Dokter
Jika gejala STMS terus berlanjut, konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Short-Term Memory Syndrome adalah kondisi yang dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik.Â