Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zonasi Sekolah: Antara Cita-cita Pemerataan dan Realitas Ketimpangan

29 November 2024   13:16 Diperbarui: 29 November 2024   13:16 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penerimaan PPDB 2024 (Sumber: Smartcity.go.id via Kompas)

Sebaliknya, anak-anak dengan kemampuan akademis unggul juga merasa kehilangan peluang untuk berkembang di lingkungan yang lebih kompetitif. Hal ini menciptakan keresahan bahwa sistem zonasi justru membatasi potensi individu.

Namun, di sisi lain, pembatasan ini dapat dilihat sebagai upaya untuk mendorong anak-anak berkembang di mana pun mereka ditempatkan.

Konsep ini mengajarkan bahwa prestasi tidak hanya ditentukan oleh sekolah favorit, tetapi oleh usaha dan adaptasi individu.

Meretas Jalan Menuju Solusi

Untuk mencapai tujuan pemerataan yang diinginkan, sistem zonasi memerlukan penyempurnaan. Pemerintah perlu fokus pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di setiap sekolah, termasuk penyediaan fasilitas, pelatihan guru, dan alokasi anggaran yang merata. 

Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Peningkatan Kualitas Sekolah

Zonasi akan lebih efektif jika semua sekolah memiliki kualitas yang setara. Pemerintah harus memastikan setiap sekolah memiliki fasilitas yang memadai, seperti laboratorium, perpustakaan, dan guru berkualitas.

2. Pemberdayaan Komunitas Sekolah

Libatkan masyarakat, orang tua siswa, dan alumni dalam pengembangan sekolah. Dengan keterlibatan ini, sekolah dapat berkembang lebih cepat, baik dari segi fasilitas maupun mutu pembelajaran.

3. Penerapan Sistem Zonasi Hybrid

Mengombinasikan sistem zonasi dengan jalur prestasi yang lebih luas dapat menjadi solusi. Dengan cara ini, siswa berprestasi tetap memiliki kesempatan untuk mengakses sekolah unggulan tanpa meninggalkan prinsip pemerataan.

4. Pengawasan Ketat terhadap Manipulasi Domisili

Pemerintah daerah harus memperketat pengawasan terhadap manipulasi domisili dengan melibatkan aparat setempat untuk memastikan keabsahan data.

Zonasi: Hambatan atau Tantangan?

Pada akhirnya, sistem zonasi sekolah adalah kebijakan yang baik jika diterapkan dengan cara yang benar. Tantangan terbesarnya adalah memastikan pemerataan kualitas pendidikan, bukan sekadar pemerataan akses.

Zonasi bukanlah penghalang bagi prestasi jika pemerintah, masyarakat, dan sekolah bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun