Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Sifat Toxic yang Harus Dihindari untuk Hidup Lebih Bahagia

19 November 2024   19:59 Diperbarui: 19 November 2024   20:36 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali, kita mengaitkan kata "toxic" dengan orang lain atau lingkungan sekitar. Namun, tanpa disadari, perilaku kita sendiri bisa menjadi racun yang merugikan diri sendiri. Lima perilaku toxic berikut ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jika dibiarkan, mereka dapat menghambat perkembangan pribadi, merusak kesehatan mental, dan membuat kita jauh dari kebahagiaan. Yuk, simak apa saja perilaku tersebut dan cara mengatasinya!

1. Meragukan Diri Sendiri

Ketika kamu sering meragukan kapasitas diri untuk mencapai impian, kamu sebenarnya sedang menghalangi dirimu sendiri. Perasaan ini biasanya dipicu oleh rendahnya rasa percaya diri atau ketakutan akan kegagalan. Akibatnya, kamu ragu untuk mencoba sesuatu yang baru atau berani mengambil risiko.

Cara Mengatasi:

-Fokus pada pencapaian kecil yang pernah diraih.

-Buat afirmasi positif untuk membangun kepercayaan diri.

-Ingat, semua orang memulai dari nol, dan belajar dari kesalahan adalah bagian dari proses.

2. Prokrastinasi

Siapa yang tidak pernah menunda-nunda pekerjaan? Kebiasaan ini sering dianggap remeh, tetapi jika dilakukan terus-menerus, dampaknya bisa buruk. 

Tugas yang menumpuk dapat menyebabkan stres, kehilangan produktivitas, hingga rasa bersalah yang berlebihan.

Cara Mengatasi:

-Gunakan teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro.

-Bagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah diselesaikan.

-Jangan lupa beri penghargaan pada diri sendiri setelah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

3. People Pleasing

Terlalu sering memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan pribadi bisa membuatmu kehilangan jati diri. People pleaser biasanya merasa bersalah jika menolak permintaan orang lain, meskipun itu merugikan dirinya sendiri.

Cara Mengatasi:

-Pelajari cara berkata "tidak" dengan sopan.

-Tentukan prioritasmu dan jangan ragu untuk memegangnya.

-Ingat, membahagiakan semua orang adalah hal yang mustahil.

4. Perfeksionisme

Perfeksionisme sering dianggap hal positif karena menunjukkan dedikasi terhadap pekerjaan. Namun, ketika kamu terlalu terobsesi dengan kesempurnaan, kamu justru bisa terjebak dalam ketakutan untuk memulai atau menyelesaikan sesuatu.

Cara Mengatasi:

-Terima bahwa tidak ada yang sempurna, dan itu tidak apa-apa.

-Fokus pada kemajuan, bukan kesempurnaan.

-Hargai usaha yang telah dilakukan, bukan hanya hasil akhirnya.

5. Negative Self-Talk

Apakah kamu sering berbicara negatif pada diri sendiri? Kritikan internal yang berlebihan, seperti "Aku pasti gagal" atau "Aku tidak cukup baik," hanya akan membuatmu kehilangan motivasi.

Cara Mengatasi:

-Identifikasi pikiran negatif dan lawan dengan pernyataan positif.

-Lingkupi dirimu dengan orang-orang yang mendukung.

-Jangan terlalu keras pada diri sendiri---beri ruang untuk kesalahan.

Kesimpulan

Kelima perilaku toxic di atas memang sering kali sulit dihindari. Namun, dengan kesadaran dan usaha untuk berubah, kamu bisa meminimalkan dampaknya. Ingatlah, kebahagiaanmu dimulai dari dirimu sendiri. Jadi, berhenti meracuni dirimu dengan perilaku toxic dan mulailah menjalani hidup yang lebih positif!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun