Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif dalam diri dan jangan ragu untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri. Berlatih memberi afirmasi positif kepada diri sendiri dan menjaga pola pikir yang sehat dapat membantu memperkuat rasa cinta terhadap diri.
4. Mudah Cemas dan Selalu Bersiap Menghadapi Penolakan
Banyak yang mengalami kecemasan atau ketakutan akan penolakan sebagai dampak dari neglect wound. Pengabaian di masa kecil bisa menyebabkan seseorang mengembangkan mekanisme perlindungan diri yang berlebihan, selalu bersiap menghadapi yang terburuk dan menghindari situasi yang mungkin membuat mereka terluka.
Penting untuk mengelola kecemasan ini dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam. Selain itu, berlatih menerima bahwa penolakan adalah bagian normal dari kehidupan dan tidak selalu mencerminkan ketidaklayakan diri bisa sangat membantu.
5. Sulit Menetapkan Batasan yang Sehat
Orang yang mengalami pengabaian emosional di masa kecil sering kali merasa sulit menetapkan batasan yang sehat. Mereka mungkin takut mengecewakan orang lain dan cenderung membiarkan orang lain melangkahi batas yang mereka inginkan. Ini bisa menyebabkan rasa lelah atau stres yang berkelanjutan.
Mulailah dengan memahami bahwa menetapkan batasan bukanlah tindakan egois. Batasan membantu kita menjaga keseimbangan diri dan menghargai diri sendiri. Latihan untuk mengatakan “tidak” pada hal-hal yang membuat tidak nyaman secara bertahap bisa meningkatkan kemampuan menetapkan batasan yang lebih tegas.
Memulai Proses Penyembuhan
Memahami dampak luka pengabaian emosional adalah langkah pertama menuju penyembuhan. Menyadari pola perilaku negatif yang muncul akibat pengalaman masa kecil bisa membantu kita mengambil alih kendali atas emosi dan hubungan di masa sekarang.
Jika merasa kesulitan mengatasi semua ini sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari terapis. Terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi berbasis trauma, bisa membantu menggali akar dari luka emosional dan memberikan teknik untuk mengatasinya.
Kesimpulan:
Luka pengabaian emosional di masa kecil bukanlah akhir dari segalanya. Meskipun dampaknya bisa bertahan hingga dewasa, dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, luka ini bisa diatasi.
Beri diri sendiri kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menemukan cara baru dalam membangun kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna.
Dengan begitu, trauma pengalaman masa kecil tersebut tidak lagi menjadi hambatan, tetapi batu loncatan untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H