Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi Self-Blaming: Memahami Penyebab dan Strategi Berdamai dengan Diri Sendiri

2 November 2024   04:03 Diperbarui: 2 November 2024   04:10 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah pertama dalam mengatasi self-blaming adalah dengan menyadari pola pikir ini. Mulailah mengenali momen-momen di mana Anda menyalahkan diri sendiri, kemudian coba pertanyakan kebenarannya. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar bertanggung jawab atas semua ini, atau ada faktor lain di luar kendali saya?"

2. Fokus pada Pelajaran, Bukan Penyesalan

Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, alih-alih menyalahkan diri, cobalah untuk mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Tanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa saya pelajari dari ini?” atau “Apa yang bisa saya lakukan berbeda di masa depan?” Mengubah fokus ke pembelajaran akan membantu Anda berkembang dan mengurangi kebiasaan self-blaming.

3. Praktikkan Self-Compassion atau Kasih Sayang pada Diri Sendiri

Bersikap lembut dan penuh kasih pada diri sendiri dapat menjadi obat ampuh untuk self-blaming. Alih-alih menilai diri dengan keras, ingatkan diri Anda bahwa setiap orang membuat kesalahan dan itu adalah bagian dari proses belajar. Cobalah berbicara pada diri sendiri seperti berbicara pada sahabat dekat yang sedang mengalami kesulitan, dengan kata-kata yang penuh pengertian dan dukungan.

4. Batasi Standar Diri yang Terlalu Tinggi

 Meskipun standar tinggi bisa menjadi motivasi, jika tidak dikendalikan, hal ini juga bisa menjadi penyebab self-blaming. Buatlah target atau standar yang realistis, dan pahami bahwa tidak apa-apa jika ada hal-hal yang tidak sesuai harapan. Terima bahwa kesempurnaan adalah ilusi dan jangan biarkan standar yang tidak realistis menjadi sumber tekanan pada diri sendiri.

5. Kembangkan Pola Pikir Berbasis Fakta

Untuk mengatasi kecenderungan self-blaming, mulailah menggantinya dengan pola pikir berbasis fakta. Saat Anda merasa bersalah atau menyalahkan diri, coba evaluasi situasi dengan mempertimbangkan semua faktor yang ada. Apakah benar ini sepenuhnya salah Anda, atau ada faktor eksternal yang ikut berpengaruh?

6. Temukan Dukungan melalui Konseling atau Terapi

Jika self-blaming sudah sangat mengganggu keseharian Anda, cobalah mencari dukungan dari terapis atau konselor. Melalui konseling, Anda bisa memahami lebih dalam akar dari self-blaming dan mendapatkan teknik coping yang efektif. Seorang profesional dapat membantu Anda mengembangkan cara-cara baru untuk menghadapi kesalahan tanpa harus menyalahkan diri sendiri secara berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun