Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Krisis Hiperrealitas, Tantangan Baru Generasi Muda

29 Oktober 2024   09:53 Diperbarui: 29 Oktober 2024   10:29 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Salah satu cara untuk menghadapi hiperrealitas adalah dengan menumbuhkan sikap skeptis yang sehat terhadap informasi dan citra yang disajikan di media sosial. Generasi muda perlu menyadari bahwa apa yang terlihat di media sosial sering kali bukan representasi penuh dari kenyataan.

Foto-foto sempurna atau kehidupan yang tampak ideal hanyalah sebagian kecil dari realitas, dan setiap orang memiliki perjuangan serta kelemahan yang tidak terlihat di layar.

5. Menciptakan Ruang Diskusi dan Edukasi mengenai Dampak Hiperrealitas

Membangun ruang diskusi, baik di sekolah, kampus, maupun komunitas, dapat membantu generasi muda memahami dan menghadapi tantangan hiperrealitas. Ruang diskusi ini dapat menjadi wadah bagi mereka untuk berbagi pengalaman, belajar satu sama lain, dan mendiskusikan cara-cara mengatasi tekanan sosial di era digital.

Edukasi mengenai hiperrealitas juga perlu diberikan secara menyeluruh, sehingga semua lapisan masyarakat dapat memahami tantangan yang dihadapi generasi muda.

Menghidupkan Semangat Sumpah Pemuda di Era Hiperrealitas

Peringatan Sumpah Pemuda adalah momen reflektif bagi generasi muda Indonesia untuk kembali memahami makna persatuan dan perjuangan. 

Di era yang semakin kompleks dan digital ini, perjuangan generasi muda tidak hanya melawan penjajahan secara fisik, tetapi juga penjajahan pikiran melalui hiperrealitas.

Sebagai penerus bangsa, generasi muda diharapkan mampu mempertahankan jati diri, mengembangkan literasi digital, dan tidak terperangkap dalam kehidupan semu di dunia maya.

Menghidupkan semangat Sumpah Pemuda berarti berani menghadapi krisis hiperrealitas, menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, dan menjaga keutuhan nilai-nilai kebudayaan yang sebenarnya.

Momen ini juga mengingatkan bahwa teknologi, meskipun membawa kemajuan, tetap perlu disikapi dengan bijak. Dengan kembali kepada nilai-nilai budaya dan agama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun