- Menyediakan akses gratis atau murah ke platform perpustakaan digital di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
- Mendorong kolaborasi antara pemerintah, penerbit, dan penulis untuk menyediakan konten-konten yang relevan dan menarik bagi Gen Z.
3. Kampanye Nasional Literasi yang Inovatif
Untuk menarik minat Gen Z, pemerintah dapat mengadakan kampanye literasi nasional yang kreatif dan interaktif. Kampanye ini dapat memanfaatkan platform media sosial populer di kalangan Gen Z, seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya membaca dan menulis.
Contoh kampanye:
- Mengadakan tantangan literasi di media sosial, seperti tantangan “baca buku selama 10 menit sehari” dengan hadiah menarik.
- Mengajak tokoh-tokoh publik, influencer, atau selebriti yang digemari oleh Gen Z untuk berbagi rekomendasi buku atau pengalaman literasi mereka.
4. Kolaborasi dengan Startup Edutech
Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan startup pendidikan teknologi (edutech) untuk menyediakan konten pembelajaran literasi yang menarik. Aplikasi seperti RuangGuru atau Zenius dapat dijadikan mitra dalam menyebarkan literasi dengan menyediakan konten video, podcast, atau quiz interaktif yang berkaitan dengan literasi finansial, digital, dan bahasa.
Langkah yang bisa dilakukan:
- Mendorong pembuatan aplikasi edukasi yang memberikan bacaan harian dengan sistem gamifikasi untuk menarik minat Gen Z.