1. Peran Orang Tua: Mengajarkan Literasi Finansial Sejak Dini
Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak dalam hal mengelola uang. Salah satu cara efektif untuk mencegah doom spending adalah dengan mengajarkan literasi finansial sejak dini. Orang tua bisa mulai dari hal-hal sederhana, seperti memberikan uang saku yang diatur dengan cermat, mengenalkan konsep menabung, dan membantu anak membuat rencana anggaran kecil.
Langkah praktis yang dapat dilakukan orang tua:
- Diskusi terbuka tentang keuangan:
Bicarakan tentang anggaran keluarga, pengeluaran, dan tujuan menabung. Ajak anak memahami pentingnya mengatur uang secara bijak.
- Berikan contoh nyata:
Anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi penting bagi orang tua untuk menunjukkan perilaku keuangan yang bertanggung jawab.
- Melibatkan anak dalam keputusan finansial sederhana:
Misalnya, ajak mereka memilih antara menabung untuk barang yang mereka inginkan atau menggunakan uang untuk hal-hal yang lebih mendesak.
2. Peran Sekolah: Memasukkan Literasi Finansial dalam Kurikulum
Sekolah juga memegang peran kunci dalam mengedukasi Gen Z mengenai pentingnya literasi finansial. Menyertakan mata pelajaran keuangan dalam kurikulum akan membantu siswa memahami konsep dasar seperti pengelolaan anggaran, menabung, investasi, dan risiko utang. Hal ini akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi kehidupan keuangan nyata setelah lulus sekolah.
Beberapa ide yang bisa diterapkan di sekolah:
- Simulasi keuangan:
Sekolah bisa mengadakan program simulasi seperti "market day" atau "financial challenge" di mana siswa belajar mengelola uang dalam situasi yang mendekati kehidupan nyata.