Manajemen waktu yang efektif dapat membantu mengurangi risiko "jam koma". Prioritaskan tugas yang penting, hindari multitasking yang berlebihan, dan alokasikan waktu untuk rehat singkat di tengah hari. Metode seperti teknik Pomodoro, di mana seseorang bekerja selama 25 menit lalu istirahat selama 5 menit, bisa membantu mengatur ritme kerja agar lebih seimbang.
3. Belajar Mengatakan "Tidak"
Terkadang, kita perlu menolak tugas tambahan atau permintaan yang bisa membebani diri. Penting untuk memahami batas kemampuan dan menyampaikan dengan tegas ketika kita sudah mencapai kapasitas maksimum. Berkomunikasi dengan atasan atau rekan kerja mengenai beban yang sudah cukup besar dapat membantu menghindari situasi overload.
4. Lakukan Self-Care Secara Rutin
Meluangkan waktu untuk merawat diri sangat penting. Lakukan aktivitas yang bisa menenangkan, seperti berolahraga, yoga, membaca, atau berjalan-jalan di alam terbuka. Dengan menjaga kesejahteraan diri, tubuh dan pikiran kita akan lebih siap menghadapi beban kerja tanpa harus terjebak dalam "jam koma".
5. Tingkatkan Kesadaran Diri (Mindfulness)
Mindfulness adalah teknik yang dapat membantu seseorang tetap fokus dan hadir di saat ini. Dengan melatih mindfulness, seseorang dapat lebih peka terhadap tanda-tanda kelelahan dan segera mengambil tindakan untuk istirahat sebelum mencapai "jam koma".
Fenomena "jam koma" adalah pengingat bahwa tubuh dan otak manusia memiliki batasan. Kelelahan akibat beban kerja yang berlebihan tidak hanya mengurangi produktivitas, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.Â
Penting bagi setiap individu untuk belajar mendengarkan tubuhnya dan menyeimbangkan antara pekerjaan dan waktu istirahat. Dengan menerapkan strategi manajemen waktu, menjaga self-care, dan membatasi beban kerja, "jam koma" bisa dihindari dan keseimbangan hidup yang lebih sehat bisa tercapai.Â
Penting juga untuk kita selalu mengutamakan kesehatan karena, seperti kata pepatah, "kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya."
Semoga bermanfaat...