Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Menghadapi Dampak Deflasi, Inilah Tips yang Harus Dilakukan

16 Oktober 2024   12:21 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:31 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penurunan daya beli masyarakat  (sumber gambar:Kompas.id)

Deflasi adalah fenomena ekonomi yang terjadi ketika harga-harga barang dan jasa mengalami penurunan secara terus-menerus. Kondisi ini, meskipun sekilas terlihat menguntungkan karena harga menjadi lebih murah, sebenarnya dapat berdampak negatif terhadap perekonomian. 

Dalam jangka panjang, deflasi dapat menurunkan daya beli, menyebabkan penurunan produksi, hingga meningkatnya angka pengangguran. 

 Pengertian Deflasi

Deflasi terjadi ketika tingkat harga umum di suatu negara menurun, sehingga nilai mata uang mengalami peningkatan. Menurut data Bank Indonesia, deflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan permintaan konsumen, surplus produksi, atau kebijakan moneter yang ketat. 

Ketika harga turun, konsumen cenderung menunda pembelian dengan harapan harga akan turun lebih lanjut, yang pada gilirannya dapat menurunkan permintaan dan menyebabkan stagnasi ekonomi.

Dampak Deflasi Terhadap Ekonomi

1. Penurunan Daya Beli Masyarakat

Deflasi menyebabkan konsumen menahan pengeluaran, yang berujung pada penurunan daya beli secara umum. Hal ini menghambat perputaran uang di masyarakat dan menurunkan pertumbuhan ekonomi. 

Data dari OECD Economic Outlook menunjukkan bahwa deflasi berkepanjangan di beberapa negara dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi hingga 2% per tahun.

2. Penurunan Produksi dan Lapangan Kerja

Ketika permintaan menurun, produsen akan menurunkan volume produksi mereka untuk menghindari surplus. Akibatnya, beberapa perusahaan mungkin melakukan pemotongan tenaga kerja atau bahkan menutup operasi, sehingga meningkatkan angka pengangguran. Situasi ini pernah terjadi di Jepang pada era Lost Decade 1990-an, di mana tingkat pengangguran melonjak akibat deflasi yang berkepanjangan.

3. Beban Utang yang Meningkat

Nilai uang yang meningkat akibat deflasi membuat beban utang lebih berat. Baik individu maupun perusahaan yang memiliki utang akan kesulitan melunasi kewajiban mereka karena harga aset dan pendapatan mereka cenderung menurun. Ini memperparah resesi dan menyebabkan kebangkrutan massal.

Tips Mengatasi Dampak Deflasi

1. Diversifikasi Sumber Pendapatan

Salah satu cara untuk mengantisipasi dampak deflasi adalah dengan memiliki sumber pendapatan yang beragam. Misalnya, selain bekerja pada satu sektor, kamu bisa mencoba berinvestasi dalam bidang yang stabil seperti properti sewaan atau memulai bisnis kecil. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko kehilangan pendapatan ketika sektor tertentu terkena dampak deflasi.

2. Pertahankan Dana Darurat

Memiliki dana darurat yang mencukupi adalah langkah penting dalam menjaga stabilitas keuangan selama periode deflasi. Sebaiknya dana darurat yang disiapkan setidaknya dapat menutupi biaya hidup selama 6-12 bulan. 

Menurut Survei Literasi Keuangan Nasional, individu dengan dana darurat yang kuat lebih mampu bertahan dari krisis ekonomi dibandingkan yang tidak memilikinya.

3. Investasi dalam Aset yang Tahan Deflasi

Ketika deflasi terjadi, aset seperti obligasi pemerintah dan emas biasanya tetap stabil atau bahkan naik nilainya. Berinvestasi dalam aset-aset ini dapat menjadi cara efektif untuk melindungi kekayaan selama periode deflasi. 

Sebuah studi dari World Gold Council menunjukkan bahwa harga emas cenderung naik ketika terjadi deflasi, karena emas dipandang sebagai aset aman (safe haven).

4. Mengurangi Beban Utang dan Memperbaiki Likuiditas

Sebelum dampak deflasi semakin dalam, penting untuk mengurangi beban utang agar tidak terbebani saat nilai uang meningkat. Kamu juga perlu meningkatkan likuiditas dengan menjual aset yang tidak terlalu penting dan mengonsolidasikan utang dengan bunga rendah. Hal ini akan memudahkan pengelolaan keuangan selama deflasi.

5. Tetap Berbelanja Secara Bijak

Meskipun harga cenderung menurun, tetaplah bijak dalam berbelanja dan hindari pembelian yang tidak diperlukan. Fokus pada kebutuhan utama seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. 

Selain itu, membeli produk yang bisa bertahan lama atau barang kebutuhan pokok bisa menjadi cara yang tepat untuk memanfaatkan harga yang sedang turun.

6. Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan

Ketika deflasi berdampak pada sektor pekerjaan, memiliki keterampilan tambahan dapat memberikan peluang yang lebih baik. Kamu bisa mengikuti pelatihan atau kursus online untuk meningkatkan kemampuan di bidang yang sedang berkembang, seperti teknologi informasi atau bisnis digital. 

Hal ini tidak hanya meningkatkan kesempatan kerja, tetapi juga menambah nilai profesional dan membantu kamu lebih adaptif dalam menghadapi krisis.

Strategi Makro untuk Mengatasi Deflasi

Selain strategi individu, pemerintah dan lembaga keuangan juga perlu mengambil langkah-langkah makroekonomi untuk mengatasi dampak deflasi. Beberapa strategi yang umum diterapkan adalah:

1. Pelonggaran Kebijakan Moneter

Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi. Dengan suku bunga yang rendah, konsumen dan bisnis diharapkan lebih termotivasi untuk mengeluarkan uang, sehingga meningkatkan permintaan dan mencegah penurunan harga lebih lanjut.

2. Stimulus Fiskal

Pemerintah juga dapat melakukan stimulus fiskal, seperti meningkatkan belanja infrastruktur atau memberikan insentif bagi sektor-sektor tertentu. Langkah ini bertujuan untuk menstimulasi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, sehingga daya beli masyarakat meningkat.

3. Intervensi Pasar dan Kebijakan Penyesuaian Harga

Dalam kasus tertentu, pemerintah dapat menetapkan harga minimum untuk barang dan jasa tertentu untuk mencegah harga turun terlalu rendah. Intervensi pasar ini bertujuan menjaga stabilitas harga dan menghindari penurunan produksi yang ekstrem

Deflasi, meskipun terlihat menguntungkan dengan harga yang menurun, memiliki dampak negatif yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Menghadapi situasi ini memerlukan strategi cerdas baik di level individu maupun kebijakan makro. 

Dengan memahami penyebab dan dampak deflasi, serta menerapkan tips yang tepat seperti diversifikasi pendapatan dan investasi di aset aman, kita dapat tetap bertahan dan menjaga stabilitas keuangan meskipun kondisi ekonomi sedang menantang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun