Orang tua dan lingkungan sekitar memiliki peran besar dalam membentuk perkembangan emosional remaja. Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kekerasan emosional dan memberikan dukungan bagi orang tua untuk mengembangkan pola asuh yang lebih positif dan mendukung.
- Dukungan Psikologis dan Terapi:Â
Remaja yang mengalami kekerasan emosional perlu mendapatkan dukungan dari profesional kesehatan mental. Terapi psikologis dapat membantu mereka memahami dan mengelola emosi mereka, serta memberikan alat untuk mengatasi trauma dan membangun harga diri yang lebih sehat.
5. Pentingnya Pendekatan Holistik untuk Menghentikan Kekerasan pada Remaja
Kekerasan emosional adalah pemicu yang kuat bagi kekerasan di kalangan remaja, tetapi ini bukan masalah yang berdiri sendiri. Untuk benar-benar mengatasi perilaku kekerasan, pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak sangat diperlukan.Â
Pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja, di mana mereka merasa dihargai dan didengarkan.
Selain itu, diperlukan program-program rehabilitasi dan intervensi dini bagi remaja yang sudah menunjukkan tanda-tanda perilaku kekerasan. Dengan memberikan dukungan psikologis dan alternatif positif bagi mereka untuk mengekspresikan emosi dan membangun hubungan sosial yang sehat, kita dapat mengurangi potensi kekerasan di masa depan.
Kekerasan emosional adalah salah satu pemicu utama kekerasan pada remaja. Meski tidak selalu terlihat secara fisik, dampaknya bisa sangat menghancurkan bagi perkembangan emosional dan sosial remaja.Â
Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah preventif, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi muda, sehingga mereka tidak lagi terjebak dalam lingkaran kekerasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H