Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Benarkah Kekerasan Emosional Menjadi Pemicu Kekerasan pada Remaja?

9 Oktober 2024   08:30 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:32 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam banyak kasus, remaja yang tumbuh dengan kekerasan emosional cenderung meniru perilaku yang mereka alami. Jika seorang remaja terbiasa dengan ejekan atau penghinaan di rumah atau di lingkungan sosialnya, mereka bisa menginternalisasi bahwa perilaku tersebut adalah cara yang dapat diterima untuk mengekspresikan perasaan atau menghadapi konflik.

- Mekanisme Pertahanan dan Eksklusi Sosial: 

Remaja yang sering mengalami kekerasan emosional mungkin merasa terisolasi dan ditolak oleh lingkungan sosial mereka. Akibatnya, mereka cenderung menggunakan kekerasan sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional yang lebih lanjut atau untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

3. Data dan Analisis Kekerasan Emosional dan Dampaknya pada Remaja

Penelitian dari National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 30% remaja yang mengalami kekerasan emosional di rumah atau lingkungan sekolah memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terlibat dalam tindakan kekerasan fisik dibandingkan dengan remaja yang tidak mengalami kekerasan emosional. 

Data tersebut memperkuat dugaan bahwa pengalaman kekerasan emosional di masa remaja berdampak langsung pada perilaku agresif atau kekerasan.

Sebuah studi lain dari Journal of Adolescent Health (2021) mengungkapkan bahwa remaja yang mengalami kekerasan emosional berulang kali memiliki tingkat risiko depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku yang lebih tinggi. 

Mereka juga memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku merusak diri sendiri, seperti penyalahgunaan zat atau tindakan kekerasan terhadap sesama remaja.

4. Langkah-Langkah untuk Mengatasi Kekerasan Emosional dan Dampaknya

Kekerasan emosional pada remaja adalah masalah yang harus ditangani dengan serius untuk mencegah dampak jangka panjang dan perilaku kekerasan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini:

- Pendidikan Emosional dan Psikologis di Sekolah: 

Sekolah dapat menjadi tempat yang efektif untuk mengajarkan pendidikan emosional dan psikologis bagi remaja. Program-program yang menekankan pentingnya memahami dan mengelola emosi, serta mengajarkan cara berkomunikasi secara sehat, dapat membantu remaja mengatasi konflik tanpa menggunakan kekerasan.

- Peningkatan Kesadaran Orang Tua dan Lingkungan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun