Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manfaat Bersyukur Ditinjau dari Aspek Psikologis dan Spiritual

28 September 2024   13:04 Diperbarui: 28 September 2024   13:06 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Pexels)

Bersyukur bukan sekadar ungkapan terima kasih, tetapi merupakan sikap positif yang membawa banyak manfaat baik secara psikologis maupun spiritual. 

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, bersyukur menjadi salah satu cara untuk menjaga keseimbangan batin dan kesehatan mental. 

Berbagai studi menunjukkan bahwa bersyukur tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mental, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Tuhan dan sesama. 

Dalam tulisan kali ini akan membahas manfaat bersyukur dari perspektif psikologis dan spiritual serta bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Bersyukur dari Aspek Psikologis

1. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Mengurangi Stres

Bersyukur dapat meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Ketika seseorang fokus pada hal-hal positif dalam hidupnya, mereka cenderung merasa lebih puas dan bahagia. 

Bersyukur membantu mengalihkan perhatian dari masalah atau kekurangan yang dialami, sehingga dapat mengurangi beban pikiran yang sering menjadi sumber stres.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Happiness Studies menunjukkan bahwa individu yang rutin menulis hal-hal yang mereka syukuri mengalami peningkatan kesejahteraan emosional dan penurunan gejala depresi. 

Hal ini terjadi karena bersyukur mendorong otak untuk melepaskan hormon dopamin dan serotonin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.

2. Meningkatkan Kualitas Tidur

Bersyukur juga dapat berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik. Orang yang sering bersyukur cenderung memiliki pikiran yang lebih tenang dan bebas dari kekhawatiran saat menjelang tidur. 

Menurut studi dari *Applied Psychology: Health and Well-Being*, menuliskan hal-hal yang disyukuri sebelum tidur dapat membantu seseorang tidur lebih cepat dan meningkatkan kualitas tidur mereka.

3. Meningkatkan Kepuasan Hidup dan Kebahagiaan

Bersyukur membuat seseorang lebih fokus pada apa yang sudah dimiliki daripada apa yang kurang. Hal ini menciptakan perasaan cukup dan puas yang mendalam. 

Ketika kita bersyukur, kita menghargai momen-momen kecil yang sering kali terlewatkan dalam rutinitas sehari-hari. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan bersyukur secara rutin melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan kepuasan hidup yang lebih besar.

4. Memperkuat Hubungan Sosial

Secara psikologis, bersyukur juga memperkuat hubungan sosial. Dengan mengungkapkan rasa syukur kepada orang lain, kita meningkatkan ikatan emosional dan membangun hubungan yang lebih positif. 

Orang yang merasa dihargai cenderung lebih bahagia dan bersedia untuk berkolaborasi atau membantu, menciptakan lingkungan sosial yang lebih suportif.

Manfaat Bersyukur dari Aspek Spiritual

1. Mendekatkan Diri dengan Tuhan

Bersyukur adalah bentuk pengakuan atas segala karunia yang diberikan oleh Tuhan. Dalam banyak tradisi spiritual, bersyukur adalah salah satu cara paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. 

Ketika kita bersyukur, kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian yang perlu dihargai. Hal ini memperkuat hubungan spiritual dan meningkatkan rasa keimanan.

Dalam Islam, misalnya, bersyukur merupakan bagian penting dari iman. Al-Quran menyebutkan bahwa Allah akan menambah nikmat-Nya bagi orang-orang yang bersyukur (QS. Ibrahim: 7). 

Konsep ini menunjukkan bahwa rasa syukur memiliki efek yang nyata dalam kehidupan seseorang, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

2. Meningkatkan Rasa Ketenangan Batin

Secara spiritual, bersyukur membantu seseorang mencapai ketenangan batin. Ketika kita bersyukur, kita belajar menerima apa pun yang terjadi dalam hidup sebagai bagian dari rencana yang lebih besar. 

Sikap ini membantu mengurangi perasaan cemas, gelisah, atau marah karena kita percaya bahwa segala sesuatu memiliki tujuan.

Bersyukur juga mengajarkan untuk melepaskan keinginan berlebihan dan menyadari bahwa kebahagiaan sejati berasal dari penerimaan dan penghargaan atas apa yang sudah ada. 

Hal Ini adalah kunci untuk mencapai keseimbangan dan ketenangan dalam kehidupan spiritual.

3. Membangun Keikhlasan dan Kerendahan Hati

Rasa syukur membawa seseorang pada sikap rendah hati, karena kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki bukan semata-mata hasil usaha sendiri, tetapi juga karena izin Tuhan. 

Sikap ini menumbuhkan keikhlasan dalam menjalani kehidupan, membuat seseorang lebih sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan. 

Dalam banyak agama, sikap ikhlas dan rendah hati ini menjadi dasar untuk hidup yang bermakna dan penuh berkah. Dengan bersyukur, kita diajarkan untuk tidak merasa sombong atas pencapaian dan tetap berempati kepada orang lain.

Cara Menerapkan Rasa Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Menulis Jurnal Syukur: 

Luangkan waktu setiap hari untuk menuliskan hal-hal yang Anda syukuri, baik besar maupun kecil. Ini membantu untuk fokus pada aspek positif kehidupan.

2. Mengucapkan Terima Kasih Secara Langsung: 

Jangan ragu untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang-orang di sekitar Anda. Ini tidak hanya memperkuat hubungan, tetapi juga memperkaya perasaan syukur Anda sendiri.

3. Meditasi atau Doa Syukur: 

Melakukan meditasi atau doa khusus yang berfokus pada rasa syukur dapat membantu menginternalisasi perasaan ini lebih dalam, baik secara mental maupun spiritual.

4. Berbagi dengan Sesama: 

Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan rasa syukur adalah dengan berbagi, baik dalam bentuk bantuan, dukungan, atau sekadar mendengarkan orang lain. Ini menumbuhkan perasaan positif dan memperkuat ikatan sosial.

Bersyukur adalah sikap yang memberikan dampak positif luar biasa bagi kesehatan mental dan spiritual seseorang. Dengan bersyukur, kita tidak hanya memperbaiki kualitas hidup tetapi juga memperkuat hubungan dengan Tuhan dan sesama. 

Dengan mempraktikkan rasa syukur secara konsisten, kita bisa mencapai kesejahteraan psikologis dan spiritual yang lebih baik, yang pada akhirnya membuat hidup kita lebih bermakna dan bahagia.

Referensi:

1. Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003). "Counting Blessings Versus Burdens: An Experimental Investigation of Gratitude and Subjective Well-Being in Daily Life." Journal of Personality and Social Psychology.

2. Wood, A. M., Joseph, S., & Linley, P. A. (2007). "Coping Style as a Psychological Resource of Grateful People." Journal of Social and Clinical Psychology.

3. Seligman, M. E. P., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). "Positive Psychology Progress: Empirical Validation of Interventions." American Psychologist.

4. Koenig, H. G. (2009). "Research on Religion, Spirituality, and Mental Health: A Review." The Canadian Journal of Psychiatry.

5. Al-Qur'an, Surat Ibrahim: Ayat  7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun