Burnout di tempat kerja adalah masalah serius yang tidak boleh diabaikan, terutama bagi wanita yang menghadapi tekanan dari berbagai sisi.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung, menawarkan fleksibilitas, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesejahteraan mental, kita dapat membantu mengurangi risiko burnout di kalangan wanita.
Mengatasi burnout bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan peran aktif dari perusahaan dan lingkungan kerja yang inklusif.
Referensi:
1. World Health Organization. (2021). "Burnout an 'Occupational Phenomenon': International Classification of Diseases."
2. American Psychological Association. (2018). "Gender Differences in Stress and Burnout."
3. Harvard Business Review. (2020). "Why Women Are Burning Out at Work—and What Companies Can Do About It."
4. Lean In & McKinsey & Company. (2021). "Women in the Workplace 2021 Report."
5. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). (2022). "Preventing Work-related Burnout in Women."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H