4. Rencanakan Pajak dengan Bijak
Sebagai freelancer, Anda harus mengelola sendiri pembayaran pajak penghasilan. Oleh karena itu, penting untuk memahami aturan pajak di wilayah Anda dan menghitung jumlah pajak yang perlu dibayar secara berkala.
Biasakan menyisihkan sekitar 20-30% dari penghasilan untuk membayar pajak, sehingga Anda tidak kesulitan ketika waktu pelaporan pajak tiba. Konsultasi dengan konsultan pajak juga bisa membantu menghindari masalah terkait perhitungan pajak.
5. Jangan Lupakan Asuransi
Meskipun seorang freelancer tidak memiliki akses ke fasilitas asuransi dari perusahaan, Anda tetap perlu melindungi diri sendiri dengan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Selain itu, pertimbangkan juga asuransi perlindungan terhadap alat kerja (seperti laptop atau kamera), yang merupakan aset penting dalam pekerjaan freelance. Asuransi akan memberikan ketenangan finansial jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Diversifikasi Sumber Penghasilan
Salah satu cara mengatasi ketidakpastian penghasilan freelancer adalah dengan memiliki beberapa sumber penghasilan. Misalnya, selain bekerja pada proyek klien, Anda bisa menghasilkan pendapatan dari menjual produk digital, menjadi tutor online, atau menawarkan layanan konsultasi.
Dengan diversifikasi sumber penghasilan, Anda tidak akan terlalu bergantung pada satu proyek atau klien, dan tetap memiliki pendapatan ketika salah satu sumber terhenti.
7. Investasikan Penghasilan untuk Masa Depan
Pengelolaan keuangan yang baik juga mencakup perencanaan untuk masa depan. Sebagai freelancer, Anda tidak memiliki jaminan pensiun dari perusahaan, sehingga penting untuk mulai berinvestasi sejak dini.