Pola asuh yang terlalu permisif atau sebaliknya, terlalu otoriter, dapat berkontribusi pada pembentukan kepribadian narsistik.Â
Orang tua yang terlalu memanjakan anak atau, sebaliknya, tidak memperhatikan kebutuhan emosionalnya, bisa menyebabkan anak mencari validasi dari luar.
3. Genetika dan biologi otak:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan ketidakseimbangan kimia otak mungkin berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian narsistik.
Dampak Kepribadian Narsistik
Gangguan kepribadian narsistik dapat berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan seseorang, terutama dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan kesejahteraan emosional.Â
Orang dengan narsistik sering mengalami masalah dalam hubungan karena kecenderungan mereka untuk memanipulasi, kurangnya empati, dan kebutuhan konstan untuk dikagumi.Â
Mereka juga mungkin mengalami masalah dengan rekan kerja atau atasan karena sifat kompetitif dan kurangnya kemampuan untuk bekerja dalam tim.
Selain itu, meskipun tampak percaya diri di luar, orang dengan narsistik sering merasa tidak aman dan rapuh di dalam, yang bisa menyebabkan masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi, terutama ketika harapan mereka tidak terpenuhi.
Tips Mengatasi Narsisme
Meskipun sulit, perubahan perilaku narsistik bisa dicapai melalui pendekatan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi narsisme: