Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menjembatani Kesenjangan dalam Pola Asuh Anak, Problematika dan Solusinya

21 September 2024   14:29 Diperbarui: 21 September 2024   14:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam kehidupan modern, hubungan antara orang tua dan anak sering kali mengalami tantangan. Kesibukan orang tua, perubahan sosial, serta perkembangan teknologi menjadi beberapa faktor penyebab terjadinya jarak emosional antara mereka.

Ketika hubungan orang tua dan anak mulai renggang, dampak negatifnya bisa dirasakan oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa yang menjadi penyebab hubungan ini memburuk, bagaimana pola asuh yang efektif untuk mengatasinya, dan solusi yang tepat guna memperbaiki kedekatan emosional tersebut.

Faktor Penyebab Hubungan Orang Tua dan Anak Menjadi Renggang

1. Komunikasi yang Terbatas  

Salah satu penyebab utama renggangnya hubungan adalah komunikasi yang tidak efektif. Banyak orang tua yang tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka secara rutin.

Perbedaan cara pandang dan kurangnya waktu berkualitas juga menjadi penghalang dalam terjalinnya komunikasi yang baik.

2. Perbedaan Generasi

Seiring berjalannya waktu, perbedaan generasi antara orang tua dan anak semakin kentara. Orang tua sering kali sulit memahami preferensi anak yang berbeda dengan pengalaman mereka sendiri saat masih muda. Ini termasuk selera musik, hobi, gaya hidup, hingga pandangan tentang pendidikan dan karir.

3. Teknologi dan Media Sosial
 

Kemajuan teknologi dan maraknya penggunaan media sosial juga berperan besar dalam merenggangkan hubungan. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget, sehingga interaksi tatap muka dengan orang tua menjadi semakin jarang.

Di sisi lain, orang tua juga sering kali disibukkan dengan pekerjaan, yang menyebabkan berkurangnya waktu bersama.

4. Tekanan Eksternal

Tekanan dari lingkungan, seperti teman sebaya, sekolah, dan media, dapat mempengaruhi anak-anak. Ketika orang tua tidak memberikan dukungan atau pengertian yang cukup, anak-anak cenderung mencari pelarian di luar rumah. Ini dapat memperburuk hubungan jika tidak segera ditangani.

Pola Asuh yang Efektif untuk Memperbaiki Hubungan Orang Tua dan Anak

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan pola asuh yang efektif. Pola asuh yang baik harus mempertimbangkan komunikasi terbuka, empati, dan kehadiran emosional.

1. Pola Asuh Demokratis  

Pola asuh demokratis menekankan pada komunikasi dua arah. Orang tua perlu mendengarkan anak dan menghargai pendapat mereka. Selain itu, memberikan kebebasan kepada anak dalam membuat keputusan tertentu, namun tetap dalam batasan yang jelas, akan memperkuat kepercayaan anak kepada orang tua.

2. Kehadiran Emosional

Kehadiran fisik saja tidak cukup. Orang tua harus hadir secara emosional dalam kehidupan anak. Ini berarti memahami perasaan anak, mendukung mereka di saat-saat sulit, dan merayakan pencapaian mereka.

3. Konsistensi dalam Aturan dan Dukungan  

Anak-anak membutuhkan aturan yang jelas dan konsistensi dari orang tua. Namun, orang tua juga harus fleksibel dan memberikan dukungan moral ketika anak membutuhkan bimbingan.

4. Keseimbangan Antara Kebebasan dan Kontrol

Penting bagi orang tua untuk memberikan ruang kepada anak agar mereka dapat berkembang. Namun, kebebasan yang diberikan harus tetap diimbangi dengan pengawasan yang sehat. Dengan begitu, anak merasa dipercaya namun tetap mendapatkan arahan yang jelas.

Tips dan Solusi Mengatasi Hubungan yang Renggang

Berikut beberapa tips yang dapat membantu memperbaiki hubungan yang mulai renggang antara orang tua dan anak:

1. Luangkan Waktu Berkualitas  
 
Salah satu solusi yang paling efektif adalah meluangkan waktu berkualitas bersama. Lakukan aktivitas bersama seperti olahraga, memasak, atau sekadar berbicara di waktu makan malam tanpa distraksi dari gadget. Waktu berkualitas akan membuka ruang komunikasi dan menguatkan kedekatan emosional.

2. Jadilah Pendengar yang Baik  

Saat anak mengungkapkan perasaan atau masalah mereka, dengarkan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi. Jangan terburu-buru memberikan nasihat, tapi biarkan mereka mengekspresikan diri terlebih dahulu. Ini akan membuat anak merasa dihargai.

3. Kurangi Penggunaan Gadget

Baik orang tua maupun anak perlu membatasi waktu penggunaan gadget, terutama saat sedang bersama-sama. Fokus pada interaksi langsung, bukan melalui layar.

4. Beri Penghargaan atas Prestasi Anak  

Memberikan penghargaan, baik secara verbal maupun melalui tindakan kecil, atas prestasi yang diraih anak akan membuat mereka merasa dihargai dan dicintai. Pengakuan ini dapat memperkuat ikatan emosional.

5. Jaga Komunikasi Terbuka
 
Bangun komunikasi yang sehat dan terbuka. Jangan biarkan anak merasa takut untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Orang tua harus menjadi sosok yang bisa diandalkan ketika anak membutuhkan tempat untuk curhat.

Hubungan antara orang tua dan anak tidak selalu berjalan mulus, namun dengan pola asuh yang efektif dan perhatian lebih, masalah ini dapat diatasi.

Komunikasi terbuka, waktu berkualitas, dan kehadiran emosional adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap erat. Dengan pendekatan yang benar, hubungan yang renggang bisa diperbaiki, sehingga terjalin kedekatan emosional yang lebih kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun