Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengaruh Depresi kepada Penuaan Kulit dan Solusinya

16 September 2024   16:46 Diperbarui: 16 September 2024   17:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Depresi (sumber gambar:Pexel)

Kesehatan mental dan kesehatan fisik memiliki hubungan yang sangat erat, salah satunya adalah bagaimana depresi dapat mempengaruhi kondisi kulit, terutama dalam mempercepat penuaan. 

Meski penuaan adalah proses alami yang pasti dialami setiap orang, depresi dapat mempercepat proses ini, khususnya pada penampilan kulit. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana depresi bisa berkontribusi pada penuaan kulit, serta beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasinya.

Hubungan Antara Depresi dan Penuaan Kulit

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih, cemas, atau putus asa yang berkepanjangan. Ketika seseorang mengalami depresi, tubuh menghasilkan hormon stres, seperti kortisol, yang secara langsung dapat mempengaruhi kondisi kulit. Berikut beberapa cara bagaimana depresi berpengaruh terhadap penuaan kulit:

1. Meningkatnya Produksi Kortisol

Salah satu efek langsung dari depresi adalah peningkatan produksi hormon kortisol. Kortisol yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan yang berdampak pada kulit. 

Peradangan ini sering kali mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan seperti keriput, garis halus, dan hilangnya elastisitas kulit.

2. Gangguan Tidur

Orang yang mengalami depresi sering kali menghadapi gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk regenerasi kulit. 

Ketika tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, proses perbaikan sel-sel kulit terganggu, yang pada akhirnya mempercepat tanda-tanda penuaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun