Contoh aktivitas refreshing bisa seperti pergi ke taman, berbelanja, menonton film, atau bahkan nongkrong bersama teman-teman. Refreshing adalah bentuk istirahat yang seringkali tidak membutuhkan introspeksi mendalam, namun lebih untuk memberikan jeda bagi tubuh dan pikiran agar tidak terlalu terbebani oleh rutinitas harian.
Mengapa Keduanya Sering Disalahartikan?
Di media sosial, banyak orang sering menyebut kegiatan seperti jalan-jalan ke pantai atau menikmati kopi di kafe sebagai "healing".
Padahal, kegiatan tersebut lebih tepat disebut sebagai refreshing. Mereka mungkin merasa tenang dan senang setelahnya, tetapi aktivitas tersebut tidak selalu menyentuh akar masalah emosional atau mental yang sedang mereka hadapi.
Sebaliknya, healing biasanya memerlukan waktu lebih lama dan mungkin tidak selalu terasa menyenangkan atau menyegarkan di awal prosesnya.
Banyak orang yang menjalani healing justru harus menghadapi perasaan tidak nyaman, seperti harus berhadapan dengan emosi-emosi yang tertahan atau melakukan terapi yang melibatkan penggalian pengalaman masa lalu.
Pentingnya Memahami Perbedaan
Menggunakan istilah yang tepat penting untuk menghindari kesalahpahaman tentang kondisi mental kita.
Jika seseorang menganggap refreshing sebagai solusi untuk masalah emosional yang mendalam, mereka mungkin akan merasa kecewa karena tidak mendapatkan pemulihan yang diharapkan.
Refreshing bisa memberikan jeda sementara, tetapi tanpa proses healing yang sebenarnya, akar masalah emosional tetap ada dan bisa muncul kembali.
Sebaliknya, jika seseorang merasa perlu healing tetapi sebenarnya hanya butuh refreshing, mereka bisa terjebak dalam usaha yang terlalu mendalam padahal tubuh dan pikiran mereka hanya butuh istirahat sejenak dari tekanan.
Kapan Kita Butuh Healing dan Kapan Refreshing?
Memahami kapan harus healing dan kapan hanya butuh refreshing bisa membantu kita menjaga keseimbangan hidup. Berikut beberapa petunjuk untuk membedakan keduanya: