Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Tradisi Unik Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Indonesia

15 September 2024   05:42 Diperbarui: 15 September 2024   07:20 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dengan Menyelenggarakan grebeg Maulud Yogyakarta (sumber gambar:Kompas)

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen yang penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di setiap daerah di Indonesia, Maulid Nabi diperingati dengan cara yang unik dan berbeda-beda, dipengaruhi oleh budaya lokal serta kearifan tradisi turun temurun.

Berikut adalah lima tradisi unik peringatan Maulid Nabi di Indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri.

1. Grebeg Maulud -- Yogyakarta

Tradisi Grebeg Maulud di Yogyakarta merupakan salah satu peringatan Maulid Nabi yang paling terkenal di Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta dengan mengarak gunungan yang berisi hasil bumi dan makanan khas dari Keraton.

Gunungan ini diarak dari Keraton menuju Masjid Gedhe Kauman dan kemudian dibagikan kepada masyarakat yang hadir.

Gunungan melambangkan kesejahteraan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah. Masyarakat meyakini bahwa makanan dari gunungan ini membawa berkah.

Tradisi ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai simbol hubungan antara raja dan rakyat serta antara manusia dengan alam.

 2. Sekaten -- Solo dan Yogyakarta

Sekaten adalah tradisi peringatan Maulid Nabi yang diadakan di Solo dan Yogyakarta. Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Kesultanan Demak dan biasanya diadakan selama seminggu.

Puncaknya adalah saat Maulid Nabi, di mana masyarakat memadati alun-alun untuk mengikuti berbagai kegiatan keagamaan dan budaya.

Dalam tradisi Sekaten, terdapat gamelan Sekati yang dimainkan di masjid untuk mengiringi prosesi. Gamelan ini konon dianggap memiliki kekuatan magis, dan masyarakat percaya bahwa mendengarkan gamelan ini dapat membawa keberuntungan.

Selain itu, dalam acara ini juga diselenggarakan pasar malam yang meriah, membuat suasana semakin semarak.

3. Maudu Lompoa -- Cikoang, Sulawesi Selatan

Di Cikoang, Sulawesi Selatan, tradisi Maudu Lompoa dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi dengan cara yang meriah.

Masyarakat di sana membuat perahu-perahu mini yang dihias dengan indah dan diisi dengan aneka hasil bumi serta makanan khas. Perahu-perahu ini kemudian diarak dan dipamerkan sebagai simbol syukur kepada Allah SWT.

Setelah prosesi arak-arakan, masyarakat menggelar doa bersama dan kemudian membagikan makanan dari perahu-perahu tersebut kepada penduduk sekitar.

Tradisi ini menggambarkan kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

4. Baayun Maulid -- Kalimantan Selatan

Baayun Maulid adalah tradisi unik di Kalimantan Selatan untuk memperingati Maulid Nabi, di mana bayi dan anak-anak digendong atau diayun dengan kain panjang.

Tradisi ini dilaksanakan di masjid, dan bayi yang diayun diharapkan kelak tumbuh menjadi anak yang soleh, berakhlak mulia, serta mendapatkan berkah dari Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, tradisi ini juga mencerminkan simbol kasih sayang keluarga kepada anak-anak mereka, serta harapan agar anak-anak tersebut kelak dmauludapat meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.

Prosesi Baayun Maulid biasanya diiringi dengan pembacaan syair Maulid dan dihadiri oleh banyak orang dari berbagai kalangan.

5. Endog-Endogan -- Banyuwangi

Di Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat tradisi Maulid Nabi yang disebut dengan Endog-Endogan. Tradisi ini dinamakan demikian karena endog berarti telur, yang menjadi elemen penting dalam perayaan ini.

Telur-telur yang telah dihias dengan warna-warni dipasang pada batang pisang dan diarak keliling kampung.

Setelah prosesi arak-arakan, telur-telur ini dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol berbagi rezeki. Tradisi Endog-Endogan merupakan bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW sekaligus simbol harapan akan kemakmuran dan keberkahan dalam hidup.

Beragam tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya yang memadukan unsur keagamaan dengan kearifan lokal.

Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan di antara masyarakat.

Dengan keunikannya masing-masing, tradisi-tradisi ini menjadi warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun