3. Cara Penyajian yang Khas
Papeda biasanya disajikan dengan kuah ikan berbumbu kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan kakap yang dimasak dengan kunyit, daun salam, dan rempah-rempah lainnya.
Kuah kuning ini memberikan rasa gurih dan sedikit asam, yang cocok dipadukan dengan rasa tawar dari papeda. Selain ikan kuah kuning, papeda juga sering disajikan dengan sayur mayur, seperti daun melinjo atau sayur ganemo (daun pepaya muda), yang direbus hingga empuk.
4. Nilai Gizi yang Tinggi
Meskipun papeda terlihat sederhana, makanan ini kaya akan nutrisi. Sagu sebagai bahan utama mengandung karbohidrat kompleks yang baik sebagai sumber energi.
Selain itu, lauk pendamping seperti ikan kuah kuning mengandung protein yang tinggi, serta kaya akan asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.
Bagi masyarakat Papua, papeda merupakan makanan yang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka dengan baik.
5. Simbol Kebersamaan dan Tradisi
Di Papua, papeda bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kebersamaan. Dalam acara-acara adat, perayaan, atau kumpul keluarga, papeda sering disajikan untuk dimakan bersama-sama.
Penyajiannya pun melibatkan beberapa orang yang membantu memutar adonan papeda hingga mencapai tekstur yang pas sebelum dibagikan kepada setiap anggota.
Tradisi ini memperlihatkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang masih sangat kental di dalam kehidupan masyarakat Papua.