Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

8 Gejala Paru-paru Basah yang Sering Diabaikan, Waspada Tanda Tandanya

12 September 2024   15:52 Diperbarui: 12 September 2024   16:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penderita Paru paru basah (sumber gambar:Pexel)

Paru-paru basah, atau pneumonia, adalah infeksi serius pada paru-paru yang menyebabkan peradangan di kantung udara, yang bisa berisi cairan atau nanah. 

Meskipun kondisi ini bisa mempengaruhi siapa saja, orang dewasa dan lansia lebih rentan terhadapnya. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan gejala awalnya, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius. Berikut adalah 8 gejala paru-paru basah yang sering diabaikan:

1. Batuk yang Berkepanjangan

Batuk adalah salah satu gejala paling umum dari paru-paru basah. Pada pneumonia, batuk ini sering kali diiringi dengan dahak yang berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah. 

Jika batuk berlangsung lebih dari seminggu dan tidak membaik dengan pengobatan sederhana, ini bisa menjadi tanda pneumonia.

2. Demam Tinggi

Penderita pneumonia biasanya mengalami demam yang cukup tinggi, seringkali mencapai lebih dari 38C. Demam ini merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang terjadi di paru-paru. Namun, gejala ini sering disalahartikan sebagai flu biasa, sehingga diabaikan.

3. Sesak Napas

Pneumonia menyebabkan peradangan pada paru-paru, yang dapat mengurangi kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen. Ini bisa menyebabkan sesak napas, terutama ketika melakukan aktivitas fisik. Gejala ini sering kali diabaikan, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah pernapasan seperti asma atau bronkitis.

4. Nyeri Dada

Nyeri dada yang terasa seperti ditusuk atau tertekan, terutama saat bernapas dalam atau batuk, adalah gejala lain yang sering diabaikan. Nyeri ini terjadi karena paru-paru yang terinfeksi dan meradang.

5. Kelelahan yang Berlebihan

Banyak penderita pneumonia mengalami kelelahan yang parah dan berlebihan. Ini terjadi karena tubuh menggunakan banyak energi untuk melawan infeksi. 

Meskipun kelelahan adalah gejala umum dari banyak kondisi kesehatan, jika disertai dengan gejala lain seperti batuk dan demam, ini bisa menjadi tanda pneumonia.

6. Berkeringat dan Menggigil

Penderita pneumonia sering mengalami keringat berlebihan dan menggigil, terutama pada malam hari. Ini adalah respon tubuh terhadap demam dan upaya untuk mengatur suhu tubuh. Keringat malam yang berlebihan yang berlangsung terus-menerus dapat menjadi tanda peradangan paru-paru.

7. Mual dan Muntah

Meskipun lebih jarang dibandingkan dengan gejala lainnya, mual dan muntah juga bisa menjadi tanda pneumonia, terutama pada anak-anak. 

Beberapa orang dewasa juga melaporkan mengalami kehilangan nafsu makan bersama dengan mual dan muntah saat menderita paru-paru basah.

8. Kebingungan atau Disorientasi

Pada orang yang lebih tua, pneumonia dapat menyebabkan gejala kebingungan atau disorientasi, yang sering kali tidak dikenali sebagai gejala infeksi paru-paru. Ini terjadi karena kurangnya oksigen dalam darah yang disebabkan oleh gangguan fungsi paru-paru.

Paru-paru basah atau pneumonia adalah kondisi yang serius dan tidak boleh diabaikan. Jika Anda mengalami satu atau lebih dari gejala yang telah disebutkan di atas, terutama batuk berkepanjangan, demam tinggi, atau sesak napas, segera cari bantuan medis. 

Mendeteksi dan mengobati pneumonia sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Rujukan: 

- Niederman, M. S., et al. (2019). "Community-Acquired Pneumonia." New England Journal of Medicine, 381(1), 55-63.

- Wunderink, R. G., & Waterer, G. (2014). "Clinical practice. Community-acquired pneumonia." New England Journal of Medicine, 370(6), 543-551.

- Torres, A., & Menndez, R. (2017). "Initial management of pneumonia in adults." The Lancet Respiratory Medicine, 5(9), 685-686.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun