Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

6 Langkah Efektif Hindari Penipuan Lowongan Kerja

12 September 2024   11:47 Diperbarui: 13 September 2024   21:44 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi co-working space(SHUTTERSTOCK via kompas.com) 

Di era digital saat ini, banyak orang mencari peluang kerja melalui internet. Namun, semakin banyaknya platform online untuk mencari pekerjaan juga membuka peluang bagi penipuan lowongan kerja.

Penipuan ini biasanya menargetkan para pencari kerja dengan iming-iming gaji tinggi atau posisi impian, tetapi berakhir dengan kerugian finansial atau pencurian data pribadi.

Agar tidak terjebak dalam penipuan lowongan pekerjaan, berikut adalah enam langkah yang dapat Anda lakukan:

 1. Teliti Informasi Perusahaan

Langkah pertama dan paling penting adalah meneliti latar belakang perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan. Penipuan biasanya menggunakan nama perusahaan yang tidak jelas atau memalsukan nama perusahaan besar untuk mengelabui korbannya.

Sebelum melamar pekerjaan, pastikan Anda mencari informasi tentang perusahaan tersebut di situs web resmi, media sosial, atau sumber-sumber terpercaya lainnya.

Ilustrasi Lowongan pekerjaan (sumber gambar: disway.id)
Ilustrasi Lowongan pekerjaan (sumber gambar: disway.id)

Tips tambahan:

- Periksa apakah perusahaan memiliki situs web yang resmi dan terdaftar.

- Cek ulasan atau testimoni dari mantan karyawan atau orang yang pernah bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

2. Waspadai Iming-Iming Gaji yang Tidak Masuk Akal

Salah satu ciri utama penipuan lowongan kerja adalah penawaran gaji yang sangat tinggi, jauh di atas rata-rata pasar, untuk posisi yang tidak memerlukan banyak keterampilan atau pengalaman.

Jika penawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, itu bisa menjadi tanda peringatan bahwa lowongan tersebut adalah tipuan.

Tips tambahan:

- Lakukan riset tentang standar gaji untuk posisi yang ditawarkan.

- Jika gaji yang ditawarkan jauh di atas rata-rata, berhati-hatilah dan teliti lebih lanjut.

3. Jangan Pernah Membayar untuk Lowongan Pekerjaan

Perusahaan yang sah tidak akan pernah meminta Anda untuk membayar biaya apapun selama proses rekrutmen, baik itu biaya pendaftaran, pelatihan, atau administrasi. Jika Anda diminta untuk mengirimkan uang, itu hampir pasti adalah penipuan.

Tips tambahan:

- Jangan pernah memberikan detail rekening bank atau kartu kredit selama proses lamaran kerja.

- Jika ada permintaan pembayaran, laporkan iklan pekerjaan tersebut ke pihak yang berwenang atau platform tempat iklan tersebut dipublikasikan.

4. Waspadai Alamat Email yang Mencurigakan

Perusahaan yang sah biasanya menggunakan alamat email yang sesuai dengan domain perusahaan mereka (contoh: @namaperusahaan.com).

Jika Anda menerima email dari alamat umum seperti @gmail.com atau @yahoo.com, atau alamat yang tidak berhubungan dengan perusahaan, ini bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut adalah penipuan.

Tips tambahan:

- Periksa alamat email pengirim dan bandingkan dengan alamat email resmi yang tercantum di situs web perusahaan.

- Hindari berkomunikasi melalui platform email yang tidak resmi atau mencurigakan.

5. Perhatikan Deskripsi Pekerjaan yang Kurang Jelas

Lowongan pekerjaan yang sah biasanya memiliki deskripsi pekerjaan yang rinci, termasuk tanggung jawab, kualifikasi yang dibutuhkan, serta lokasi kerja.

Sebaliknya, penipuan sering kali menggunakan deskripsi pekerjaan yang sangat umum atau tidak jelas. Jika deskripsi pekerjaan terlihat samar atau tidak memberikan informasi yang cukup, sebaiknya berhati-hati.

Tips tambahan:

- Tanyakan lebih detail tentang tanggung jawab pekerjaan dan kualifikasi yang dibutuhkan jika deskripsi pekerjaan tidak jelas.

- Penipuan biasanya akan mencoba menghindari pertanyaan mendalam atau memberikan jawaban yang tidak memadai.

6. Hindari Wawancara yang Tidak Profesional

Wawancara kerja yang sah biasanya dilakukan melalui pertemuan langsung, panggilan telepon, atau video conference yang terorganisir.

Jika Anda diminta untuk mengikuti wawancara melalui platform pesan instan seperti WhatsApp atau media sosial, ini bisa menjadi tanda penipuan. Wawancara yang dilakukan secara tergesa-gesa atau tanpa pertanyaan mendalam tentang kualifikasi Anda juga patut dicurigai.

Tips tambahan:

- Pastikan wawancara dilakukan melalui saluran yang resmi dan profesional.

- Jika wawancara dilakukan melalui video call, perhatikan latar belakang dan cara penyelenggaraan wawancara apakah terlihat sah atau tidak.

Penipuan lowongan pekerjaan adalah ancaman nyata bagi para pencari kerja, terutama di era digital. Dengan mengikuti enam langkah di atas, Anda dapat meminimalkan risiko terjebak dalam jebakan penipuan.

Selalu berhati-hati dalam memeriksa informasi, waspadai tanda-tanda peringatan, dan pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum mengambil keputusan.

Jangan sampai Anda kehilangan uang atau informasi pribadi akibat tergiur oleh janji palsu dari pekerjaan yang tidak nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun