Di tengah perkembangan dunia kerja yang semakin dinamis, istilah "karyawan Palugada" (Palugada: apa lu mau, gua ada) semakin populer. Istilah ini menggambarkan karyawan yang melakukan banyak jenis pekerjaan sekaligus di luar deskripsi jabatan formal mereka.
Walaupun fleksibilitas dan adaptabilitas adalah keterampilan penting dalam dunia kerja modern, fenomena karyawan palugada menimbulkan sejumlah tantangan, baik bagi karyawan maupun perusahaan.
Tulisan ini akan membahas penyebab munculnya fenomena ini, dampak yang ditimbulkan, serta solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Penyebab Munculnya Fenomena Karyawan Palugada
1. Tekanan Efisiensi dan Pengurangan Biaya
Banyak perusahaan, terutama di industri yang berkompetisi tinggi, berusaha memaksimalkan sumber daya manusia dengan meminimalkan jumlah karyawan. Alhasil, satu orang karyawan sering diminta untuk mengerjakan berbagai tugas yang seharusnya ditangani oleh beberapa orang.
2. Perubahan Dinamis di Tempat Kerja
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan digitalisasi, peran karyawan menjadi semakin multidimensi. Karyawan tidak hanya diharapkan memiliki keterampilan teknis sesuai deskripsi pekerjaan, tetapi juga keterampilan lainnya, seperti komunikasi, analisis data, atau bahkan pengelolaan proyek.
3. Budaya Kerja yang Kurang Terstruktur
Di beberapa perusahaan, terutama perusahaan rintisan (startup), pembagian peran belum terstruktur dengan baik. Para karyawan sering kali diharuskan menjalankan banyak tugas, dari yang bersifat administratif hingga operasional, bahkan strategis.