Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Fenomena Karyawan Palugada, Bagaimana Solusinya?

10 September 2024   09:41 Diperbarui: 16 September 2024   15:39 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Karyawan Palugada (Sumber gambar: Pexel)

Di tengah perkembangan dunia kerja yang semakin dinamis, istilah "karyawan Palugada" (Palugada: apa lu mau, gua ada) semakin populer. Istilah ini menggambarkan karyawan yang melakukan banyak jenis pekerjaan sekaligus di luar deskripsi jabatan formal mereka.

Walaupun fleksibilitas dan adaptabilitas adalah keterampilan penting dalam dunia kerja modern, fenomena karyawan palugada menimbulkan sejumlah tantangan, baik bagi karyawan maupun perusahaan.

Tulisan ini akan membahas penyebab munculnya fenomena ini, dampak yang ditimbulkan, serta solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Penyebab Munculnya Fenomena Karyawan Palugada

1. Tekanan Efisiensi dan Pengurangan Biaya

Banyak perusahaan, terutama di industri yang berkompetisi tinggi, berusaha memaksimalkan sumber daya manusia dengan meminimalkan jumlah karyawan. Alhasil, satu orang karyawan sering diminta untuk mengerjakan berbagai tugas yang seharusnya ditangani oleh beberapa orang.

2. Perubahan Dinamis di Tempat Kerja

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan digitalisasi, peran karyawan menjadi semakin multidimensi. Karyawan tidak hanya diharapkan memiliki keterampilan teknis sesuai deskripsi pekerjaan, tetapi juga keterampilan lainnya, seperti komunikasi, analisis data, atau bahkan pengelolaan proyek.

3. Budaya Kerja yang Kurang Terstruktur

Di beberapa perusahaan, terutama perusahaan rintisan (startup), pembagian peran belum terstruktur dengan baik. Para karyawan sering kali diharuskan menjalankan banyak tugas, dari yang bersifat administratif hingga operasional, bahkan strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun