Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta, pegiat dan penikmat aksara

Penyuka kopi penikmat literasi // Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Hijau Indonesia Tantangan dan Harapannya

5 September 2024   18:46 Diperbarui: 5 September 2024   18:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah penghargaan kepada salahsatu perusahaan yang berpartisipasi dalam Ekonomi Hijau (Sumber: Kompas)

1. Ketergantungan pada Sumber Daya Alam

Indonesia merupakan negara yang sangat bergantung pada eksploitasi sumber daya alam, terutama sektor pertambangan, perkebunan, dan kehutanan. 

Sektor-sektor ini sering kali menyebabkan degradasi lingkungan yang cukup serius, seperti deforestasi, pencemaran air, dan emisi gas rumah kaca. 

Mengubah pola bisnis yang mengandalkan sumber daya alam ke arah ekonomi hijau membutuhkan perubahan mendasar dalam kebijakan dan praktik bisnis.

2. Kurangnya Infrastruktur Hijau

Pembangunan infrastruktur hijau, seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan sistem pengelolaan limbah yang efisien, masih menjadi tantangan besar. 

Infrastruktur ini memerlukan investasi yang besar, sementara anggaran negara dan sektor swasta sering kali belum memprioritaskan hal ini. 

Misalnya, meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi, pemanfaatannya masih terbatas dibandingkan dengan penggunaan energi fosil.

3. Kesadaran dan Kapasitas Sumber Daya Manusia

Mewujudkan ekonomi hijau juga membutuhkan perubahan pola pikir dan perilaku dari masyarakat serta pelaku usaha. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan masih belum merata di seluruh lapisan masyarakat. 

Selain itu, tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam sektor-sektor hijau masih terbatas. Pendidikan dan pelatihan yang mendukung ekonomi hijau perlu ditingkatkan agar masyarakat siap berkontribusi dalam sektor ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun