Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maraknya Bimbingan Belajar di Indonesia, Cerminan Ketidakberhasilan Sistem Pendidikan Nasional?

5 September 2024   13:49 Diperbarui: 5 September 2024   13:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum nasional cenderung terlalu padat dengan materi yang bersifat teoritis. Akibatnya, siswa sering kali kewalahan dan kesulitan memahami materi secara mendalam dalam waktu yang terbatas.

2. Kualitas Pengajaran yang Tidak Merata

Meskipun ada sekolah-sekolah unggulan yang menyediakan pengajaran berkualitas, banyak sekolah di daerah-daerah yang masih menghadapi masalah dengan kualitas pengajaran. Guru-guru mungkin tidak memiliki pelatihan yang memadai atau akses ke sumber daya yang diperlukan untuk mengajar dengan efektif.

3. Penekanan pada Nilai Ujian

Sistem pendidikan di Indonesia sangat menekankan pada nilai ujian sebagai ukuran keberhasilan. Hal ini mendorong siswa dan orang tua untuk mencari segala cara, termasuk bimbel, untuk memastikan bahwa mereka bisa mendapatkan nilai yang tinggi.

4. Minimnya Fokus pada Pengembangan Keterampilan Hidup

Pendidikan formal di Indonesia masih terlalu fokus pada penguasaan pengetahuan akademis dan kurang menekankan pada pengembangan keterampilan hidup, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.

Bimbel sering kali dianggap sebagai cara untuk mengisi kesenjangan ini, meskipun pada kenyataannya, bimbel cenderung juga berfokus pada aspek akademis.

Dampak dan Harapan

Sementara bimbel menawarkan solusi jangka pendek untuk masalah-masalah dalam sistem pendidikan, ketergantungan yang berlebihan pada bimbel juga memiliki dampak negatif.

Salah satunya adalah meningkatnya ketimpangan pendidikan, di mana hanya siswa dari keluarga yang mampu membayar bimbel yang bisa mendapatkan keuntungan tambahan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun