Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mengelola bisnis bukan hanya tentang meningkatkan penjualan, memperluas jaringan, atau menjaga kualitas produk.
Salah satu aspek yang sering diabaikan adalah pengelolaan laporan keuangan. Padahal, laporan keuangan memiliki peran penting dalam memastikan kesehatan bisnis, bahkan menjadi faktor penentu keberlanjutan usaha.
Laporan keuangan bukan hanya untuk perusahaan besar. Bagi pelaku UMKM, memiliki laporan keuangan yang baik akan membantu dalam pengambilan keputusan, memperjelas posisi keuangan, dan membuka akses kepada berbagai peluang pembiayaan.
Dalam tulisan kali ini akan menguraikan urgensi laporan keuangan bagi pelaku UMKM serta manfaat yang diperoleh dari penerapannya.
Manfaat Laporan Keuangan Bagi UMKM
1. Mengontrol Arus Kas
Salah satu tantangan yang sering dihadapi pelaku UMKM adalah pengelolaan arus kas. Tanpa laporan keuangan yang jelas, seringkali sulit untuk mengetahui bagaimana uang masuk dan keluar dari bisnis.
Laporan keuangan, khususnya laporan arus kas, membantu pemilik usaha untuk melacak setiap transaksi, memastikan bahwa bisnis tetap memiliki likuiditas yang cukup untuk operasional sehari-hari.
Dengan kontrol arus kas yang baik, pelaku UMKM dapat menghindari risiko kebangkrutan akibat ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Laporan ini juga memudahkan dalam memprediksi kapan bisnis mungkin akan membutuhkan suntikan modal tambahan.
2. Membantu Pengambilan Keputusan
Laporan keuangan menyediakan informasi detail tentang kinerja bisnis. Informasi ini penting untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan terukur. Sebagai contoh, laporan laba rugi dapat memberikan gambaran apakah bisnis menghasilkan keuntungan atau justru merugi dalam periode tertentu.
Dengan data ini, pelaku UMKM dapat menentukan langkah strategis ke depan, seperti mengurangi biaya operasional, meningkatkan harga produk, atau mengejar pasar baru.
Tanpa laporan keuangan, keputusan yang diambil mungkin hanya didasarkan pada asumsi, yang tentu saja berisiko merugikan bisnis.
3. Memudahkan Akses Pembiayaan
Salah satu kendala utama bagi UMKM dalam mengakses pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan lainnya adalah kurangnya dokumentasi yang rapi, terutama laporan keuangan.
Bank dan investor membutuhkan laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kesehatan bisnis dan kemampuan UMKM dalam mengelola pinjaman.
Laporan keuangan yang teratur dan transparan akan meningkatkan kepercayaan lembaga keuangan terhadap UMKM. Sebaliknya, tanpa laporan keuangan, sangat kecil kemungkinan bagi UMKM untuk mendapatkan pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya.
4. Memenuhi Kewajiban Perpajakan
Setiap pelaku usaha di Indonesia, termasuk UMKM, memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Laporan keuangan yang baik akan memudahkan pelaku UMKM dalam menghitung besaran pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Hal ini juga membantu menghindari sanksi atau denda akibat ketidaksesuaian laporan perpajakan.
Selain itu, memiliki laporan keuangan yang tertib juga dapat memudahkan saat diaudit oleh otoritas pajak. Dengan catatan keuangan yang lengkap, proses audit dapat berjalan lebih cepat dan minim risiko kesalahan.
Pentingnya Sistem Akuntansi Sederhana bagi UMKM
Tidak semua pelaku UMKM memiliki latar belakang di bidang akuntansi atau keuangan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menerapkan sistem akuntansi sederhana yang dapat membantu mencatat setiap transaksi dengan baik.
Penggunaan software akuntansi untuk UMKM, misalnya, dapat menjadi solusi praktis untuk mengelola laporan keuangan.
Sistem akuntansi sederhana tidak harus rumit. Hal terpenting adalah memastikan setiap pendapatan dan pengeluaran tercatat dengan jelas.
Ini bisa dimulai dari hal-hal dasar seperti pencatatan penjualan harian, biaya operasional, dan pengeluaran lainnya.
Dampak Buruk Jika Tidak Ada Laporan Keuangan
UMKM yang tidak memiliki laporan keuangan yang baik berisiko mengalami berbagai masalah. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi antara lain:
1. Salah Pengambilan KeputusanÂ
Tanpa data yang jelas, keputusan yang diambil cenderung berdasarkan insting atau asumsi. Ini bisa menyebabkan keputusan yang salah, seperti menginvestasikan modal di sektor yang kurang menguntungkan atau melakukan pengeluaran berlebihan.
2. Kesulitan dalam Mengembangkan Usaha
Tanpa laporan keuangan, akan sulit bagi UMKM untuk mengetahui posisi keuangan mereka. Hal ini juga menghambat mereka dalam merencanakan ekspansi atau pengembangan usaha lebih lanjut.
3. Sulit Mencari Investor
Investor tentu akan ragu untuk menanamkan modalnya pada UMKM yang tidak memiliki laporan keuangan yang jelas. Tanpa laporan tersebut, investor tidak memiliki gambaran tentang potensi bisnis dan risiko yang akan dihadapi.
Laporan keuangan memiliki peran krusial bagi pelaku UMKM. Selain membantu dalam pengelolaan arus kas dan pengambilan keputusan, laporan keuangan juga menjadi alat penting untuk mendapatkan pembiayaan, memenuhi kewajiban perpajakan, dan membangun kepercayaan investor.
Dengan laporan keuangan yang tertib, UMKM dapat memastikan keberlanjutan usaha serta membuka peluang lebih besar untuk berkembang di masa depan.
Maka dari itu, para pelaku UMKM perlu memahami urgensi laporan keuangan dan segera menerapkannya dalam bisnis mereka. Meskipun terlihat sederhana, namun manfaat yang dihasilkan akan sangat signifikan bagi kelangsungan usaha dalam jangka panjang.Â
Semoga bermanfaatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H