Laporan keuangan menyediakan informasi detail tentang kinerja bisnis. Informasi ini penting untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan terukur. Sebagai contoh, laporan laba rugi dapat memberikan gambaran apakah bisnis menghasilkan keuntungan atau justru merugi dalam periode tertentu.
Dengan data ini, pelaku UMKM dapat menentukan langkah strategis ke depan, seperti mengurangi biaya operasional, meningkatkan harga produk, atau mengejar pasar baru.
Tanpa laporan keuangan, keputusan yang diambil mungkin hanya didasarkan pada asumsi, yang tentu saja berisiko merugikan bisnis.
3. Memudahkan Akses Pembiayaan
Salah satu kendala utama bagi UMKM dalam mengakses pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan lainnya adalah kurangnya dokumentasi yang rapi, terutama laporan keuangan.
Bank dan investor membutuhkan laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kesehatan bisnis dan kemampuan UMKM dalam mengelola pinjaman.
Laporan keuangan yang teratur dan transparan akan meningkatkan kepercayaan lembaga keuangan terhadap UMKM. Sebaliknya, tanpa laporan keuangan, sangat kecil kemungkinan bagi UMKM untuk mendapatkan pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya.
4. Memenuhi Kewajiban Perpajakan
Setiap pelaku usaha di Indonesia, termasuk UMKM, memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Laporan keuangan yang baik akan memudahkan pelaku UMKM dalam menghitung besaran pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Hal ini juga membantu menghindari sanksi atau denda akibat ketidaksesuaian laporan perpajakan.
Selain itu, memiliki laporan keuangan yang tertib juga dapat memudahkan saat diaudit oleh otoritas pajak. Dengan catatan keuangan yang lengkap, proses audit dapat berjalan lebih cepat dan minim risiko kesalahan.