Dalam beberapa tahun terakhir, kelas menengah di banyak negara, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan ekonomi yang semakin berat. Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari BPS jumlahnya dari tahun ke tahun semakin turunÂ
Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti inflasi yang tinggi, kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga stagnasi upah. Akibatnya, daya beli masyarakat kelas menengah semakin menurun, dan banyak dari mereka yang merasa terperangkap dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: apa yang harus dilakukan untuk mengatasi situasi ini dan memperbaiki kondisi ekonomi kelas menengah?
Penyebab Terpuruknya Kelas Menengah
1. Inflasi dan Kenaikan Biaya Hidup
Â
Salah satu penyebab utama terpuruknya kelas menengah adalah inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan perumahan, menggerus daya beli masyarakat.
Dengan pendapatan yang relatif stagnan, kenaikan harga-harga ini membuat kelas menengah harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
2. Stagnasi Upah
Meski biaya hidup terus meningkat, banyak pekerja di kelas menengah yang tidak melihat kenaikan yang signifikan dalam gaji mereka.
Hal ini menyebabkan kesenjangan antara pendapatan dan biaya hidup semakin lebar, yang pada akhirnya mengurangi kualitas hidup dan kemampuan untuk menabung atau berinvestasi.
3. Beban Utang