Selain itu, faktor-faktor seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketergantungan pada alkohol atau narkoba juga dapat memperburuk situasi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya KDRT.
4. Kepemilikan Terhadap Pasangan
Banyak pelaku KDRT yang merasa memiliki hak penuh atas pasangan mereka. Rasa cemburu yang berlebihan dan ketidakpercayaan sering kali menjadi alasan utama terjadinya tindakan kekerasan.
Pelaku mungkin merasa takut kehilangan kendali atas pasangan dan menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan kekuasaan.
Pencegahan dan Solusi
1. Edukasi dan Pemberdayaan Gender
Untuk mengurangi ketimpangan gender, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dan mengubah pola pikir patriarkal.
Kampanye kesetaraan gender perlu diperkuat, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal. Pemberdayaan perempuan melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan dukungan ekonomi juga dapat membantu mereka menjadi lebih mandiri dan mampu melawan ketidakadilan dalam rumah tangga.
2. Dukungan Psikologis dan Konseling
Layanan konseling dan dukungan psikologis sangat penting, baik bagi korban maupun pelaku KDRT.
Bagi pelaku, konseling dapat membantu mereka mengatasi masalah emosional dan psikologis yang mendasari perilaku kekerasan. Sementara bagi korban, dukungan psikologis dapat membantu mereka pulih dari trauma dan membangun kembali kepercayaan diri.