Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Fenomena "Marriage is Scary", Bagaimana Kita Menyikapinya

13 Agustus 2024   16:50 Diperbarui: 15 Agustus 2024   10:40 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan merupakan sebuah Ibadah yang didalamnya tentu banyak hikmah yang bisa kita ambil (Sumber Gambar: Freepik)

Pernikahan adalah salah satu institusi sosial tertua di dunia yang melambangkan ikatan cinta dan komitmen antara dua individu.

Namun, belakangan ini, frasa "marriage is scary" atau "pernikahan itu menakutkan" menjadi viral di media sosial, hal ini mencerminkan rasa takut dan kekhawatiran banyak orang terhadap pernikahan

Fenomena ini menarik perhatian karena menunjukkan perubahan besar dalam persepsi masyarakat tentang pernikahan.

Lantas, apa yang menyebabkan ketakutan ini, dan bagaimana kita harus menyikapinya?

Penyebab Ketakutan Terhadap Pernikahan

1. Tekanan Sosial dan Ekonomi

Salah satu penyebab utama mengapa pernikahan dianggap menakutkan adalah tekanan sosial dan ekonomi yang menyertainya.

Banyak orang merasa terbebani dengan ekspektasi masyarakat tentang bagaimana seharusnya sebuah pernikahan berjalan, mulai dari biaya pernikahan yang mahal, tuntutan untuk memiliki rumah, hingga kewajiban untuk segera memiliki anak.

Semua ini dapat menimbulkan stres yang luar biasa, terutama bagi generasi muda yang mungkin belum stabil secara finansial atau emosional.

2. Pengalaman Buruk dari Orang Terdekat

Pengalaman buruk dalam pernikahan, baik yang dialami sendiri atau disaksikan dari orang terdekat, seperti perceraian orang tua, perselingkuhan, atau kekerasan dalam rumah tangga, juga bisa menjadi penyebab utama ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun