Apalagi di era digital ini bisa kita manfaatkan kecanggihan internet dengan mencari informasi tentang riwayat hidup calon wakil rakyat tersebut, apa yang telah dan pernah dilakukannya selama ini, khususnya terkait kiprah dan keterlibatannya dalam membangun negeri.Â
Dari informasi tersebut setidaknya kita bisa memperoleh gambaran profile caleg tersebut untuk mejadi bahan pilihan
Ke empat, amati rekam akhlaknya. Bukan saja rekam jejak terkait kiprah yang dilakukan, namun pemilih juga harus mengetahui juga rekam akhlaknya.Â
Akhlak, sikap, atau attitude sangat penting dalam mengukur kwalitas seorang caleg.Â
Misalnya pernahkah terlibat kasus pelanggaran hukum, seperti korupsi, narkoba, pelnggaran HAM, atau kalau caleg petahana pernahkan ingkar janji dalam melksanakan janji janji politiknya.Â
Jika kedapatan rekam akhlaknya tidak baik sebaiknya tidak dipilih kembali untuk menjadi seorang wakil rakyat
Sebenarnya masih banyak kriteria caleg yang berkwalitas apalagi kalau di ukur dari prespektif agama.Â
Menjadi wakil rakyat bukan ajang coba-coba, karena urusannya dengan kepentingan public, jadi sebaiknya hindari caleg yang hanya coba coba mengais keuntungan pribadi dan kelompoknya dalam ajang pesta demokrasi ini.Â
Dan pilihlah wakil rakyat yang bertanggungjawab dan berkwalitas demi terwujudnya keinginan masyarakat yang berkemajuan, bukan masyarakat yang berkemajuan namun penuh kepalsuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H